Foto: Perjuangan Murid SD di Kolaka Utara Lalui Jembatan Roboh ke Sekolah
PerbesarADVERTISEMENT
Jika di Kota-kota besar para siswa yang hendak berangkat ke sekolah menggunakan jalan maupun alat transportasi yang baik, maka hal itu tidak terjadi bagi anak sekolah di Dusun Tolitoli, Desa Rante Limbon, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut).
ADVERTISEMENT
Mereka harus berjuang lebih keras lagi untuk bisa sampai ke sekolahnya. Bukan hanya menempuh perjalanan lebih dari satu kilo meter, mereka juga harus melewati jembatan roboh. Padahal jembatan tersebut adalah satu-satunya akses para siswa maupun warga dusun untuk ke kota.
Akan lebih parah lagi jika hujan baru saja turun, karena debit air sungai akan naik, yang mengakibatkan puluhan anak sekolah di Dusun Tolitoli harus rela tak bersekolah hari itu.
Farel, salah satu murid SD di daerah tersebut mengatakan, gurunya di sekolah sudah memaklumi jika hujan turun dan mereka tidak masuk sekolah.
Farel hari ini pulang sekolah bersama empat orang temannya. Mereka secara bersamaan melepas sepatu di bibir sungai. Beberapa orang memilih lewat jembatan roboh, karena debit air lagi turun, beberapa juga memilih menerobos aliran sungai.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga diamini oleh Arif, salah satu orang tua murid yang setiap hari menjemput anaknya di jembatan mengatakan, sejak jembatan rusak karena banjir, bukan hanya aktivitas anak sekolah yang terganggu. Secara keseluruhan masyarakat di Dusun Tolitoli yang berjumlah kurang lebih 20 kepala keluarga aktivitasnya juga pasti terganggu.
Berikut potret para siswa di Kolaka Utara lalui jembatan rusak:
