Gegara Video TikTok, Seorang Siswi SMA Negeri 6 Kendari Dikeroyok Kakak Kelas

Konten Media Partner
16 Oktober 2021 11:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh siswi SMA Negeri 6 Kota Kendari. Foto: Tangkapan layar video.
zoom-in-whitePerbesar
Aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh siswi SMA Negeri 6 Kota Kendari. Foto: Tangkapan layar video.
ADVERTISEMENT
Seorang siswi SMA Negeri 6 Kota Kendari berinisial A jadi korban pengeroyokan oleh kakak kelasnya sendiri. Peristiwa ini terjadi pada Senin (11/10) lalu, yang diduga akibat konten TikTok.
ADVERTISEMENT
Akibat aksi pengeroyokan itu, korban mengalami luka cakar pada bagian wajah, bibir sobek, sakit pada bagian kepala, leher, dan dada. Karena tidak terima, korban yang didampingi orang tuanya langsung melaporkan peristiwa itu ke Polsek Mandonga.
Kapolsek Mandonga, AKP Ketut Arya Wijanarka saat dikonfirmasi membenarkan insiden pengeroyokan itu. Ia mengatakan, pihaknya sudah berupaya untuk mendamaikan keduanya, namu tidak menemui titik terang
“Untuk saat ini kami sementara periksa lima teman korban yang ada di TKP sebagai saksi,” kata Arya.
Sementara itu, korban yang mengalami aksi brutal kakak kelasnya itu menceritakan kronologinya. Peristiwa ini bermula pada Minggu (10/10), saat itu korban bersama teman sebayanya sedang membuat video untuk di upload ke media sosial TikTok. Rupanya saat itu kakak kelas korban merekam aksinya lalu mengirimnya ke grup WhatsApp kelas.
ADVERTISEMENT
“Saya diberitahu kalau video TikTok yang kita bikin sebelumnya dikirim ke grup SMA kelas XII, terus dikomen-komen sembarang. Padahal kita buat itu video bukan di dalam sekolah,” ceritanya, pada Jumat (15/10).
Keesokan harinya, pada Senin (11/10), A mendapatkan kabar dari temanya jika seniornya di sekolah akan melabraknya saat jam pulang sekolah. Namun saat itu korban tidak terlalu menghiraukan perkataan temannya itu.
“Saat pulang sekolah teman saya sudah bilang kayaknya kita mau dilabrak kakak kelas, tapi saya berpikir positif tidak akan dilabrak. Begitu sampai di depan pagar sekolah, sudah banyak kakak kelas berkumpul, sementara saya hanya dengan lima teman. Saya langsung ditarik lalu dikeroyok,” jelasnya.
Kapolsek Mandonga, AKP Ketut Arya Wijanarka. Foto: Deden Saputra/kendarinesia.