Imbas Kebakaran Lahan di Sultra: Siswa Kenakan Masker Saat Belajar

Konten Media Partner
28 November 2019 10:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pelajar SD di Kolaka Timur gunakan masker karena asap kian menyelimuti areal pekampungan penduduk. Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Para pelajar SD di Kolaka Timur gunakan masker karena asap kian menyelimuti areal pekampungan penduduk. Foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
Polusi asap lahan gambut yang terbakar di Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, sudah masuk ke wilayah pemukiman warga. Akibatnya, siswa-siswi di beberapa sekolah harus menggunakan masker saat belajar.
ADVERTISEMENT
Seperti di SMAN 1 Tinondo Kolaka Timur, proses belajar-mengajar di sekolah ini sedikit terganggu akibat polusi asap. Bahkan, beberapa siswa mulai terserang penyakit.
"Laporan orang tua mengenai sakit anaknya, sudah ada. Siswa yang sekolah di sini yang batuk-batuk, sudah banyak. Sudah banyak yang batuk-batuk," ujar Wakil Kepala SMAN 1 Tinondo, Sumardin, Kamis (28/11).
Sumardin melanjutkan, guru dan siswa di sekolah itu juga mengeluhkan mata yang perih akibat polusi asap. Kondisi ini, kata dia, sudah berlangsung selama dua pekan.
"Beruntung ini kami dibagikan masker sekitar empat dus oleh pihak puskesmas. Ini Pak Kapus (Kepala Puskesmas) Tinondo sendiri yang bagikan," tambahnya.
Wakil Kepala SMAN 1 Tinondo, Sumardin. Foto: Lakman Budianto/kendarinesia.
Ana, salah satu siswi SMAN 1 Tinondo mengungkapkan hal senada dengan Sumardin. "Dihirup itu bau. Pedih juga di mata. Itu terasa sekali kalau pagi, sampai jam-jam sepuluh," beber Ana.
ADVERTISEMENT
Pihak sekolah, yang mewakili suara masyarakat di Kabupaten Kolaka Timur, khususnya di Kecamatan Tinondo berharap agar kebakaran lahan gambut secepatnya bisa diatasi. Harapan itu mereka sandarkan kepada pemerintah setempat, juga ke presiden Jokowi.
"Untuk pemerintah pusat, terutama Bapak Presiden Jokowi, agar serius menangani kebakaran ini," ucap Sumardin.