Janji Usut Tuntas Kasus Randy, Kapolda Sultra: Taruhannya Saya

Konten Media Partner
2 Oktober 2019 13:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Sultra, Brigjen Pol Merdisyam saat menemui KBM UHO di perempatan Mapolda Sultra, Foto: Wiwid Abid Abadi/kendarinesia.
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Sultra, Brigjen Pol Merdisyam saat menemui KBM UHO di perempatan Mapolda Sultra, Foto: Wiwid Abid Abadi/kendarinesia.
ADVERTISEMENT
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tenggara (Sultra), Brigjen Pol Merdisyam, mengatakan akan mempertaruhkan jabatanya untuk mengusut secara tuntas kasus tewasnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Randy dan Yusuf Kardawi saat demo menolak RUU KPK dan KUHP di DPRD Sultra, pada Kamis (26/9).
ADVERTISEMENT
"Taruhannya saya sebagai Kapolda, karena saya ditempatkan di sini (Sultra), ada kepercayaan pimpinan Polri, yaitu Bapak Kapolri, untuk mengungkap kasus dan membuat terang kasus ini," jelas Merdisyam, saat menemui massa demo di Markas Kepolisian Daerah Sultra, Rabu (2/10).
Menurut Merdisyam, sejak peristiwa itu terjadi, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian langsung membentuk tim investigasi dan menurunkannya ke Kendari, Sultra.
"Kapolri setelah kejadian, langsung membentuk satu tim khusus untuk mengungkapan dan menginvestigasi. Yang dipimpin Irwasum, Kabareskrim, Kabid Propam dan Humas Polri," katanya.
"Kasus ini adalah skala prioritas bagi kepolisian. Dan Kapolri telah mengambil langkah, mengganti pimpinan Polda yang lama dan menunjuk saya sebagai Kapolda," ujarnya.
Dia menambahkan, dia ditunjuk sebagai Kapolda Sultra untuk mengusut tuntas kasus tersebut, dan itu adalah perintah langsung Kapolri.
ADVERTISEMENT
Diketahui, demo dilakukan Keluarga Besar Mahasiswa (KBM), UHO, di Mapolda Sultra, Rabu (2/10). Dalam demo tersebut, ratusan mahasiswa membawa replika keranda mayat yang dipenuhi tanda tangan mahasiswa. Selain itu, mahasiswa juga membakar ban sekaligus berorasi untuk mendesak kasus Randy dan Yusuf segera diusut tuntas dan pelakunya segera ditangkap.
Wiwid Abid Abadi