Jerit Petani Korban Banjir Konawe, Sawah Rusak dan Padi Gagal Dipanen

Konten Media Partner
30 Juni 2019 16:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Laoti sedang mengumpulkan sisa padi miliknya yang rusak akibat terendam air, Minggu (30/6). Foto: Lukman Budianto/kendarinesia.
zoom-in-whitePerbesar
Laoti sedang mengumpulkan sisa padi miliknya yang rusak akibat terendam air, Minggu (30/6). Foto: Lukman Budianto/kendarinesia.
ADVERTISEMENT
Di bawah terik matahari, Laoti melangkah perlahan di sawah miliknya yang rusak terendam air akibat banjir bandang menerjang Kabupaten Konawe beberapa waktu lalu. Setelah berkeliling selama 20 menit di sawah, Laoti kembali ke jalan utama di Desa Wonua Monapa, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe.
ADVERTISEMENT
Di tepi jalan yang berbatasan langsung dengan area persawahan itu, pria 78 tahun ini memulai ceritanya dengan suara gemetar. "Beginilah sawah kita, Pak. Habis semua," keluh Laoti sambil memegang setumpuk padi rusak, Minggu (30/6).
Mata Laoti berkaca-kaca, keringatnya mengucur. Satu hektare sawah miliknya rusak diterjang banjir bandang setinggi 2-3 meter. Sampai sekarang, air masih menggenangi sawah miliknya. Padahal, rencananya pekan ini Laoti akan panen.
Normalnya, sekali panen, Laoti bisa mendapat 60-80 karung padi dengan berat sekitar tiga ton. Jika dijual, Laoti bisa meraup keuntungan Rp 5 juta. Uang itulah yang dipakai Laoti untuk menghidupi istri dan cucunya.
"Kalau mulai menanam sampai panen itu tiga bulan waktunya. Tapi tiga bulan ini kita tidak dapat apa-apa," cerita Laoti.
Rumah Laoti yang tidak jauh dari area persawahan miliknya, Minggu (30/6). Foto: Lukman Budianto/kendarinesia.
Untuk bisa memenuhi kebutuhan di rumahnya, Laoti mengaku dibantu oleh delapan orang anaknya. Selain itu, dia juga mendapat bantuan berupa sembako dari pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Anak saya tersebar. Ada tinggal di Konawe, Kendari, ada juga di sini. Diami yang bantu-bantu kita ini," jelas Laoti.
Selain kehilangan padi siap panen, banjir yang menghantam Konawe juga membuatnya kehilangan bibit padi. Karena itu, dia berharap pemerintah bisa memberi bantuan bibit padi.
"Sudah mau diapa. Ini padi memang sudah kuning. Tapi rusak. Cuma bisa dimakan ayam," ujar Laoti, sambil membawa setumpuk padi ke kandang ayam miliknya.
Puluhan ayam Laoti pun hanyut diseret banjir bandang. Sekarang, tersisa 9 ekor saja.
Diketahui, banjir bandang Kabupaten Konawe membuat 89.130 jiwa merasakan dampaknya. Bahkan, tiga orang dilaporkan meninggal dunia akibat bencana ini. Selain memakan korban jiwa, 4.809 warga Konawe harus mengungsi.
Akibat banjir, 7.290 hektare sawah siap panen di Konawe menjadi gagal panen, dan merusak saluran irigasi yang mengairi 9.000 hektare sawah. Banjir juga membuat 846 hektare perkebunan produktif rusak. Kerugian akibat bencana banjir di Konawe ditaksir mencapai Rp 700 miliar.
ADVERTISEMENT
Sampai sekarang, hampir semua wilayah telah kering, tinggal beberapa desa di Kecamatan Pondidaha yang terlihat masih terendam air. Sebagian warga pun sampai hari ini masih bertahan di tenda-tenda pengungsian.
---