Jokowi Buka Munas Kadin di Kendari, Paspampres Tinjau Masjid Al-Alam

Konten Media Partner
28 Juni 2021 13:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paspampres bersama sejumlah panitia Munas Kadin di Kendari, saat meinjau lokasi pembukaan di Masjid Al-Alam Kendari. Foto: Tim Media Munas Kadin.
zoom-in-whitePerbesar
Paspampres bersama sejumlah panitia Munas Kadin di Kendari, saat meinjau lokasi pembukaan di Masjid Al-Alam Kendari. Foto: Tim Media Munas Kadin.
ADVERTISEMENT
Pasukan pengamanan presiden (Paspampres) yang akan bertugas mengamankan kedatangan Presiden Joko Widodo di Kota Kendari untuk menghadiri pembukaan Munas Kadin ke-VIII dan vaksinasi gotong royong, melakukan pengecekan lokasi kegiatan.
ADVERTISEMENT
Dikawal panitia Munas Kadin, Tim yang dipimpin Kapten Trianto tersebut satu persatu mengevaluasi tenda dan panggung di pelataran Masjid Al Alam sebagai lokasi pembukaan Munas.
Ketua Panitia Lokal Munas Kadin, Suwandi Andi, mengungkapkan ada beberapa petunjuk yang harus segera dibenahi oleh panitia di lokasi pembukaan. Misalnya, tentang bagaimana posisi panggung dikarenakan situasi tempat pembukaan digelar di tempat terbuka.
"Jangan sampai angin kencang. Panggung harus lebih permanen, lebih kuat agar tidak terjadi apa-apa," jelasnya.
Kemudian lanjut Suwandi, kesiapan lain terkait jumlah undangan yang masuk arena pembukaan. Dikarenakan panitia melakukan pembatasan dan menerapkan protokol kesehatan super ketat.
"Intinya kita batasi tamu yang hadir. Alhamdulillah petunjuk sudah diberikan dan akan dilaksanakan. Usai dari Al Alam nanti pasti Paspampres juga mengecek tempat vaksinasi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ketua Komisi III DPRD Provinsi Sultra ini juga menjelaskan, hingga saat ini persiapan sudah mencapai 90 persen, mulai dari pemasangan atribut, perhotelan untuk tempat menginap para peserta munas, termasuk hotel tempat lokasi utama kegiatan.
"Lalu mobil, tenda vaksin, tim medis, pengamanan dan hal lainnya sudah siap," bebernya.
Perlu diketahui, setiap Kadin Provinsi hanya diperbolehkan mengirimkan lima peserta, yang terdiri dari tiga peserta pemilik hak suara dan dua orang sebagai peninjauh. Ditambah pengurus Kadin pusat.
"Yang pasti semua sudah sangat siap. Dan protokol kesehatan akan diperketat. Siapapun wajib swab," tutupnya.