Kaleidoskop 2019: Deretan Kejadian di Sultra yang Jadi Sorotan Publik

Konten Media Partner
31 Desember 2019 8:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kejadian heboh sepanjang 2019 di Sulawesi Tenggara. Foto: desain Rama Zaliyanto/kendarinesia.
zoom-in-whitePerbesar
Kejadian heboh sepanjang 2019 di Sulawesi Tenggara. Foto: desain Rama Zaliyanto/kendarinesia.
ADVERTISEMENT
Dipenghujung tahun 2019 publik kembali dihebohkan dengan dua orang Mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari, Randy (21) dan Yusuf Qardawi (19) tewas terkena peluru tajam saat demonstrasi menentang RUU KPK di depan DPRD Sultra, Kamis (26/9). Kematian Randy dan Yusuf adalah bukti betapa mahalnya demokrasi di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa saja peristiwa yang menarik perhatian publik sepanjang 2019? berikut kendarinesia/kumparan merangkum untuk pembaca setia.
Banjir Bandang Sultra
Banjir yang terjadi sejak 3 Juni 2019 menghantam dua Kabupaten di Sultra, yaitu Konawe dan Konawe Utara. Akibat peristiwa ini mengakibatkan puluhan ribu rumah terendam banjir, ratusan ribu orang diungsikan.
Fasilitas publik, seperti sekolah, masjid, puskesmas, jembatan ikut terendam banjir. Bahkan jalur trans sulawesi terputus.
Tak hanya itu, di Desa Tapuwatu, Konawe Utara, akibat luapan Sungai Lasolo menyapu bersih 71 rumah di desa tersebut. Hanya menyisahkan 9 rumah dan 1 bangunan masjid. Itu pun kondisinya sudah porak-poranda.
Banjir Konawe Utara pada 2019 diakui terparah sejak 42 tahun terakhir. Sementara itu di Kabupaten Konawe, akibat banjir bandang 109 desa/kelurahan terendam air. 4.095 warga dari 1.365 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke 35 titik pengungsian.
ADVERTISEMENT
Bentrok di Buton
Bentrokan terjadi antara warga Desa Gunung Jaya dan Desa Sampuabalo, Kecamatan Siontapina, Kabupaten Buton, Sultra mengakibatkan, 87 rumah dibakar, 2 orang tewas, 700 orang mengungsi.
Akibat bentrokan Polda Sulawesi Tenggara menetapkan 36 orang tersangka pelaku pembakaran dan pengrusakan saat bentrok antara Desa Sampuabalo dan Gunung Jaya, Kabupaten Buton, pada Rabu (5/6) lalu.
Dari tangan para tersangka polisi berhasil menyita ratusan senjata tajam, seperti parang, badik, mata busur.
Eks Anggota TNI Cabul
Adrianus Pattian, eks anggota TNI Cabul membuat warga Kota Kendari heboh. Pasalnya, Adrianus diketahui telah menculik 7 orang anak di bawah umur, dan 5 dari mereka telah dicabuli.
Polisi dibantu anggota TNI berusaha mengejar pelaku, 3 hari pencarian barulah Adrianus berhasil ditemukan sedang bersembunyi di bawah kolong rumah warga.
ADVERTISEMENT
Kini Adrianus dijatuhi vonis 20 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Kendari. Dalam sidang, Adrianus dinyatakan terbukti telah mencabuli lima anak yang berusia 8 hingga 10 tahun. Pencabulan dilakukan Adrianus disertai dengan pengancaman.
Presenter TVRI Kendari Dibunuh
Abu Saila atau Aditia, presenter TVRI Kendari yang juga seorang ASN di Dinas Pariwisata, Pemprov Sultra, tewas dibunuh oleh rekannya, Achfi Suhasim.
Usai menghabisi nyawa rekannya pelaku membuang mayat Aditia di selokan depan rumah milik warga di Jalan Syech Yusuf, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sultra, Minggu pagi (21/7).
Mahasiswa Kendari Tewas Ditembak
2 Mahasiswa Universitas Halu Oleh, Randi dan Yusuf tewas tertembak saat aksi demonstrasi menolak RKUHP dan revisi UU KPK di Kota Kendari yang berakhir ricuh.
ADVERTISEMENT
Satu orang anggota kepolisian dari Polres Kendari berpangkat Brigadir berinisial AM telah ditetapkan sebagai tersangka pelaku penembakan Randi.
Nama Randi dan Yusuf, kini menjadi nama salah satu ruangan di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi, KPK. Auditorium Randi-Yusuf itu terletak di lantai satu Gedung ACLC KPK.
Dandim Kendari Dicopot
Dandim 1417 Kendari Letkol Kav Hendi Suhendi dicopot dari jabatannya. Pencopotan Letkol Hendi Suhedi dikarenakan cuitan istrinya di media sosial atas insiden penyerangan Wiranto.
Tak hanya dicopot Hendi ditahana selama 14 hari di Markas Detasemen Polisi Militer ( Denpom) XIV/3 Kendari.
Selain itu, akibat cuitannya di media sosial Irma Purnama Dewi Nasution, harus berurusan dengan pihak berwajib setelah ia dilaporkan oleh anggota TNI dari Polisi Militer (POM) AD Kendari.
ADVERTISEMENT