Kasus Dugaan Pengeroyokan Siswi SMA 6 Kendari, Saksi: Satu Lawan Satu

Konten Media Partner
18 Oktober 2021 12:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SMA Negeri 6 Kendari yang terletak di Jl Banda, Punggolaka, Kota Kendari. Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
SMA Negeri 6 Kendari yang terletak di Jl Banda, Punggolaka, Kota Kendari. Foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
Polemik dugaan pengeroyokan siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) 6 Kendari, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara masih dalam penyelidikan pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Mandonga.
ADVERTISEMENT
Menurut pengakuan salah seorang saksi mata yang berada di lokasi kejadian mengatakan bahwa, peristiwa tersebut tidak seperti pengakuan korban pengeroyokan.
Siswi yang tak ingin disebutkan namanya itu mengatakan, video TikTok yang dikatakan sebelumya oleh korban dikirim oleh pihak OSIS ke group WhatsApp angkatan.
"Waktu hari Jumat pekan lalu mereka yang datangi kami duluan, katanya tidak terima kalau videonya mereka dikirim ke grup angkatan. Kita hanya diam, tidak gubris dia. Disitu mereka bilang 'Kita buat lagi video biar dikirim ke grup angkatan' terus mereka pergi," ujarnya melalui sambungan telepon, pada Sabtu (16/10).
Saksi mata tersebut juga mengatakan, setelah pihak korban mendatangi kakak kelasnya, mereka kemudian kembali mengunggah video TikTok 'Jedag jedug' di Instagram dengan tulisan 'Katanya jagoan, didatangi diam' dan juga mengunggah video 'Senggol dong' di akun Tiktoknya.
ADVERTISEMENT
Setelah mengunggah video kedua tersebut, pihak kakak kelas mencoba mengajak korban untuk berbicara baik-baik. Namun adik kelas (pihak korban) malah mengeluarkan kata yang dinilai kurang baik.
"Waktu kejadian, mereka yang tunggui kita di depan gerbang. Mereka ajak kami ke warung yang ada di dalam sekolah di lantai atas untuk bicara. Disitu kita tanya baik-baik, kenapa mereka naik di atas meja baru buat video joget-joget di dalam sekolah. Tapi itu adik kelas dia jawab tidak sopan, katanya kenapa kakak kelas yang panas, dia bilang begitu," bebernya.
"Kami kelas 12 tidak ada yang panas, mereka duluan yang datangi kami, video mereka juga OSIS yang kirim. Terus Itu adik kelas bilang 'Kenapa kalian yang sibuk, kan saya yang main TikTok'. Kakak kelas tidak terima itu, karena kayak tidak menghargai sekali kakak-kakak kelasnya," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Saksi tersebut juga mengungkapkan, karena jawaban yang dinilai tidak menghargai kakak kelas, perkelahian pun terjadi. Namun tidak ada pengeroyokan, melainkan satu lawan satu antara adik kelas dan temannya.
"Kita tidak main keroyokan, itu satu lawan satu. Bahkan kita coba pisahkan mereka," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Mandonga, AKP Ketut Arya Wijanarka saat dikonfirmasi awak media menyampaikan, pihaknya masih terus melakukan pengusutan lebih lanjut terkait masalah ini.
"Dari kakak kelas ada enam orang yang kami periksa untuk dimintai keterangannya sebagai saksi, dan juga keterangan dari teman-teman korban yang berada di tempat kejadian. Kami belum bisa menetapkan jumlah pelaku, karena pemeriksaan belum selesai," jelasnya.