WhatsApp Image 2019-09-16 at 12.13.11 PM.jpeg

Kebakaran Lahan di Sultra Belum Padam, 3 Kecamatan Terdampak Asap

16 September 2019 12:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Manggal Agni sedang memadamkan api kebakaran lahan gambut di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara. Foto: Dok Manggala Agni.
zoom-in-whitePerbesar
Tim Manggal Agni sedang memadamkan api kebakaran lahan gambut di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara. Foto: Dok Manggala Agni.
ADVERTISEMENT
Kebakaran lahan gambut di Kecamatan Lalolae, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra), memasuki hari ke-21. Hingga hari ini, Senin (16/9), api yang melahap 400 hektare lahan gambut itu belum juga padam. Asap imbas kebakaran pun mulai merambah ke permukiman warga di tiga kecamatan di Kotim, Sultra.
ADVERTISEMENT
Data terbaru Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Tinanggea, Sultra, luas area yang terbakar sudah mencapai 400 dari 8.000 hektare lahan gambut di Kecamatan Lalolae, Koltim, Sultra.
"Data terbaru kami, luas area terbakar di hari ke-21, terbakarnya gambut Koltim, diperkirakan lebih dari 400 hektare," kata Komandan Operasi Manggala Agni Daops Tinanggea, Yanuar Fanca Kusuma, Senin (16/9).
Awalnya, area gambut yang terbakar adalah kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT). Belakangan, kata Fanca, api juga sudah merambah ke perkebunan warga.
Akibat kebakaran yang terjadi tiga minggu ini, beberapa warga mulai mengeluhkan polusi asap. Pasalnya, asap sudah masuk ke permukiman warga. Fanca menyebutkan ada tiga kecamatan yang terdampak asap, yakni Kecamatan Lalolae, Tinondo, dan Mowewe.
ADVERTISEMENT
Puluhan warga juga telah mendatangi puskesmas di wilayah tersebut. Kepala Puskesmas Mowewe, Selvina Lakasa, mengatakan saat ini sudah ada 42 orang warga yang datang ke puskesmas karena terserang Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).
"Itu ada beberapa yang memang mengeluh karena asap, khususnya di Kelurahan Horodopi dan Watupute, tapi ada juga yang ISPA bawaan," kata Selvina dihubungi kendarinesia, Senin (16/9).
Sebagai langkah preventif, Selvina mengaku telah membagikan 2.500 masker kepada warga. "Kita juga sudah kasih penyuluhan sama obat-obatan juga," ujar Selvina.
Sementara Kepala Puskesmas Lalolae, Sudarni Geno, menyebut ada puluhan pasien terjangkit ISPA yang tengah ditangani Puskesmas Lalolae. Namun, seluruh pasien tersebut disinyalir terkena ISPA bukan karena polusi asap lahan gambut.
ADVERTISEMENT
"Sekarang yang di-register ada sekitar 40 (orang) dan belum ada yang terdeteksi karena asap," ujar Sudarni Geno, Senin (16/9).
Sama dengan Puskesmas Mowewe, Puskesmas Lalolae pun telah melakukan sosialisasi dan pembagian masker ke beberapa sekolah dan masyarakat.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten