Kolut Miliki Alat PCR, Klaim Bisa Tes Corona Hingga 300 Sampel dalam Sehari

Konten Media Partner
11 Juli 2020 11:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Instruktur memberikan penjelasan pengoperasian alat PCR di laboratorium RSUD Djafar Harun Kolaka Utara. Foto: Lukman Budianto/kendarinesia.
zoom-in-whitePerbesar
Instruktur memberikan penjelasan pengoperasian alat PCR di laboratorium RSUD Djafar Harun Kolaka Utara. Foto: Lukman Budianto/kendarinesia.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) akhirnya miliki alat pengecekan Virus Corona atau lebih dikenal Polymerase Chain Reaction (PCR).
ADVERTISEMENT
Sebenarnya alat ini sudah lebih dahulu dimiliki oleh Pemprov Sultra yang ditempatkan di Rs Bahteramas. Sebagai RS rujukan nasional untuk menangani kasus Corona di Sultra.
Namun, alat PCR yang dihadirkan Pemda Kolut di RSUD Djafar Harun Kolut ini diklaim berkapasitas tiga kali lebih besar dari alat swab di RS Bahteramas Kendari.
Direktur RSUD Djafar Harun, dr Syarif Nur mengatakan, total biaya yang dikeluarkan untuk menghadirkan alat PCR tersebut sebanyak Rp 2 Miliar, belum terhitung komponen pendukung.
"Pertama dari kapasitas alat yang kita gunakan dia bisa memeriksa sampel sampai sembilan puluh enam sampel. Artinya tiga kali lebih besar dari kemampuan laboratorium PCR Kendari Bahteramas," ujar dr Syarif di laboratorium molekuler RS Djafar Harun usai meresmikan alat PCR, Sabtu (11/7) kemarin.
ADVERTISEMENT
Lanjut dr Syarif, jika dimaksimalkan, alat PCR milik Pemda Kolut ini bisa memeriksa sampai kurang lebih 300 sampel dalam sehari.
"Alhamdulillah ini sudah ada. Kita juga sudah ikutkan beberapa orang pelatihan, dan ada juga instruktur, jadi alat ini bisa digunakan hari ini juga," terang dr Syarif.
Di tempat yang sama, Bupati Kolaka Utara Nur Rahman Umar bertutur, kedepan dalam pemeriksaan swab, tidak menutup kemungkinan akan ada sampel dari luar daerah yang ikut diperiksa di Kolut.
"Ini seperti Luwu Timur Sulawesi Selatan, kita kan berbatasan langsung, jadi kalau mau periksa mungkin saja ke sini. Itu tidak menutup kemungkinan," ucap Nur Rahman.