KPK Sebut Banjir di Sultra Karena Adanya Kerusakan Lingkungan

Konten Media Partner
24 Juni 2019 11:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua KPK, La Ode Syarif, Foto: Lukman Budianto/kendarinesia.
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua KPK, La Ode Syarif, Foto: Lukman Budianto/kendarinesia.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), La Ode Syarif ikut berkomentar soal banjir bandang yang menerjang sejumlah daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra).
ADVERTISEMENT
La Ode bilang, banjir di Sultra disebabkan karena adanya kerusakan lingkungan. "Tidak mungkin akan banjir seperti itu kalau tidak ada kerusakan lingkungan di hulu dan dihilir sungai," kata La Ode Syarif kepada wartawan di Kendari. Senin (24/6).
Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi menepis rumor bahwa penyebab banjir di Sultra karena aktivitas pertambangan, menurutnya harus ada kajian secara ilmiah untuk mengetahui penyebab banjir.
"Untuk penyebab banjir di Konawe Utara, kita jangan sembarang berspekulasi, perlu dilakukan kajian ilmiah, jangan kemudian kita langsung beranggapan bahwa penyebab banjir ini adalah karena aktivitas tambang," katanya kepada media.
Selain itu, Ali Mazi juga mengatakan bahwa di Konawe Utara, yang menjadi daerah terparah terdampak banjir, tak ada hutan yang gundul. "Tidak ada hutan gundul disana (Konut)," katanya.
Banjir di Konawe Utara menyisahkan lumpur berwarna merah kecoklatan, Foto: Oheo Sakti/kendarinesia.
Sementara itu juga, sebelumnya, Bupati Konawe Utara (Konut), Ruksamin, mempersilahkan pihak manapun yang berkompeten, untuk meneliti penyebab terjadinya banjir bandang di Konut.
ADVERTISEMENT
"Untuk mencari apa penyebab banjir, silahkan dilakukan penelitian, apakah itu dari universitas, atau lembaga ilmiah manapun, mari kita berembug untuk mencari tau, jangan kita saling melempar, inilah, itulah, harus secara ilmiah," kata Ruksamin, kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Beberapa pihak menyebut, banjir bandang yang menerjang Konut, salah satunya disebabkan oleh aktivitas pertambangan didaerah itu. Namun menurut Ruksamin, hal itu harus dibuktikan dengan penelitian ilmiah.
Ruksamin menggambarkan lokasi pertambangan di Konawe Utara. Kata dia, lokasi tambang di Konut berada di hilir sungai.
"Kalau beralibi soal tambang, kita cari hulunya sungai Asera, itu hulunya ada di wilayah barat Konut, disana menurut saya, tidak ada tambang, tidak ada yang membuka lahan, tidak ada sama sekali. Kecuali hulunya ada di Kolaka, silahkan cek disana," katanya.
ADVERTISEMENT
"Di hilir sungai Asera, debit airnya hanya tinggal sepinggang, artinya ada pendangkalan, ditambah dengan air pasang. Bersamaan pula datang banjir besar dari Sungai Lalindu, Sungai Landawe, Sungai Laudolia, Sungai Langgikima ditambah sungai Lasolo bersamaan turun, ditambah pendangkalan. Kita cari dimana hulu sungainya di Konut, lokasi hulu sungai ada di sebelah timur, sedangkan lokasi tambang ada di wilayah Utara dan Barat," pungkasnya.
---