Mahasiswa IAIN Kendari Olah Limbah Sabut Kelapa Jadi Pupuk Organik Cair

Konten Media Partner
2 September 2022 14:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses Mahasiswa IAIN Kendari mengolah sabut kelapa untuk dijadikan pupuk organik cair (POC). Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Proses Mahasiswa IAIN Kendari mengolah sabut kelapa untuk dijadikan pupuk organik cair (POC). Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari melaksanakan program kerja kuliah nyata (KKN) di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep). Mereka pun berhasil membantu masyarakat setempat untuk mengolah limbah sabut kelapa menjadi pupuk organik cair (POC).
ADVERTISEMENT
Kabupaten Konkep sendiri merupakan salah satu wilayah penghasil kelapa di Sultra. Seperti di Desa Laywo Jaya, Kecamatan Wawonii Timur, masyarakat setempat mengolah kelapa menjadi kopra, tempurung kelapanya biasa dijadikan arang, sedangkan sabut kelapa kerap dibakar begitu saja oleh warga.
"Di sana kelapa itu melimpah dan masyarakat hanya mengelola kelapa menjadi kopra, minyak, dan untuk tempurung kelapanya biasa dijadikan arang. Sedangkan sabut kelapa dibakar," kata Koordinator Desa, Pramanda Alfhandy kepada kendarinesia, pada Jumat (02/09).
Sehingga, kata dia, para mahasiswa KKN tersebut membantu masyarakat setempat untuk mengolah limbah yang selama ini diabaikan menjadi produk bernilai ekonomis.
"Jadi kami olah limbah sabut kelapa menjadi produk berguna bagi masyarakat," ungkapnya.
Pramanda menjelaskan pembuatan pupuk organik cair dari limbah sabut kelapa ini merupakan program KKN IAIN Kendari dengan pendekatan Asset-based Community Development (ABCD) yang merupakan salah satu pendekatan dalam pengembangan masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan jurnal yang telah kami pelajari bahwa sabut kelapa mengandung hara Kalium (K) yang dapat menjadi alternatif pembuatan pupuk organik," tuturnya.
Ia mengungkapkan tahapan pembuatan pupuk organik tersebut. Pertama, tahapan persiapan alat dan bahan yang digunakan seperti air, limbah sabut kelapa, gula merah, dan Effective Microorganism atau EM4.
Kedua, tahap pembuatan meliputi mencampurkan semua bahan ke dalam wadah dan ditutup menggunakan plastik. Tahap selanjutnya penyimpanan meliputi fermentasi dari semua bahan yang telah dicampurkan di dalam wadah. Untuk tahap fermentasi ini dilakukan minimal 14 hari atau 2 minggu sebelum digunakan.
"Pupuk ini baik digunakan untuk semua jenis tanaman dan paling bagus digunakan pada fase generatif tanaman atau proses pembentukan bunga, buah, dan biji," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Sementara, Dosen Pembimbing KKN Syahrul Mubarak mengaku bangga atas keberhasilan para mahasiswa tersebut dalam menciptakan produk melalui pengolahan limbah sabut kelapa tersebut.
"Kami selaku pembimbing bangga dengan keberhasilan mahasiswa yang mampu menciptakan produk pupuk organik cair (POC) dari sabut kelapa yang sejatinya hanya menjadi limbah," bebernya.
Menurut dia program pengolahan limbah tersebut perlu diapresiasi banyak pihak karena mampu memberikan solusi baik terhadap pelestarian lingkungan dan pemanfaatan limbah masyarakat.
"Harapannya produk tersebut bisa dimanfaatkan demi kesejahteraan masyarakat terutama para petani," ungkap dia.