Mahasiswa Minta Kasus Tewasnya Randy dan Yusuf Diusut Tim Independen

Konten Media Partner
30 September 2019 13:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Tenggara, Sofyan, menandatangi surat dari mahasiswa yang meminta dibentuk tim independen dalam menyelidiki kasus kematian Randy dan Yusuf, Foto: Wiwid Abid Abadi/kendarinesia.
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Tenggara, Sofyan, menandatangi surat dari mahasiswa yang meminta dibentuk tim independen dalam menyelidiki kasus kematian Randy dan Yusuf, Foto: Wiwid Abid Abadi/kendarinesia.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa sudah kadung tak percaya dengan upaya penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian atas tewasnya mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO), Randy dan Yusuf.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, mereka meminta agar dibentuk tim independen yang terdiri dari Ombudsman, Kementerian Hukum Hak Asasi Manusia perwakilan Sulawesi Tenggara, dan mahasiswa.
"Kami menginginkan pihak Kemenkumham dan Ombudsman membentuk tim pencari fakta atas tewasnya kawan kami saat demo. Kami sudah tidak mempercayai lagi (kepada) pihak polda dalam menyelesaikan kejahatan yang dilakukan kemarin," kata perwakilan mahasiswa teknik, Icas Sarlimpu, saat melakukan aksi di kantor Kemenkumham Sultra, Senin (30/9).
Saat melakukan aksi solidaritas, massa membawa surat pernyataan bermaterai yang ditujukan ke Ombudsman dan Kemenkumham Sultra. Isinya, meminta agar kedua lembaga itu membentuk tim independen dan transparan dalam menangani tewasnya Randy dan Yusuf yang melibatkan mahasiswa.
Mahasiswa juga meminta agar saksi dan keluarga korban mendapat pendampingan selama proses investigasi berjalan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kemenkum HAM Sultra, Sofyan, dan Kepala Perwakilan Ombudsman Sultra, Mastri Susilo, dengan tegas menandatangani surat pernyataan tersebut.
Sofyan dalam pernyataannya menegaskan setuju dengan mahasiswa yang akan membentuk tim independen. Tim independen itu akan bekerja secara transparan untuk mengusut kasus tersebut.
Sofyan bilang, sehari setelah peristiwa itu, pihaknya langsung melakukan penyelidikan dan mengumpulkan keterangan. "Tim saya sudah turun ke lokasi, dan mengumpulkan keterangan dari lokasi," kata Sofyan.
Aksi aliansi mahasiswa teknik se-Sultra di Kantor Kemenkumham. Foto: Wiwid Abid Abadi/kendarinesia.
Namun, Sofyan meminta agar para mahasiswa bersabar untuk proses penyelidikan. "Posisi kami berada di tengah, kami akan bekerja secara penuh, saya berterima kasih, ada yang orasi masih mempercayai kami, kami tidak akan khianati kalian," kata Sofyan.
Begitu juga dengan Kepala Perwakilan Ombudsman Sultra, Mastri Susilo. Dia bilang, Ombudsman posisinya memantau secara mendalam terhadap tim yang sedang melakukan investigasi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
ADVERTISEMENT
"Kami minta pihak yang melakukan investigasi harus transparan, dan seluruh tahapan proses investigasi disampaikan ke publik," pungkasnya.
Wiwid Abid Abadi