Marak Anjal dan Pemulung Mangkal di Trotoar Selama Ramadhan, Dinsos: Itu Modus

Konten Media Partner
28 April 2021 15:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pemulung sedang duduk santai di trotoar jalanan di depan Kantor Departemen Agama, Prov Sultra. Foto: Aldo/kendarinesia.
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pemulung sedang duduk santai di trotoar jalanan di depan Kantor Departemen Agama, Prov Sultra. Foto: Aldo/kendarinesia.
ADVERTISEMENT
Hampir setiap tahun saat Bulan Ramadhan para pengemis, anak jalanan, pemulung, hingga anak punk memenuhi sejumlah ruas jalan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
ADVERTISEMENT
Fonomena ini terus berulang setiap tahunnya dan akan semakin banyak terlihat jelang H-5 lebaran. Kata Anwar, selaku Kabid Rehabilitasi, Dinsos Kota Kendari, umumnya mereka memanfaatkan momentum Bulan Ramadhan untuk mengharapkan belas kasih dari masyarakat.
"Bisa saja itu sebagai modus, karena waktunya lebih banyak dijalan, aktifitas utamanya itu bukan memulung tapi lebih ke mengemis untuk mengharapkan kasihan orang lain di Bulan Ramadhan," katanya.
Padahal menurut Anwar, profesi pemulung harusnya berada di tempat-tempat pembuangan barang rongsokan atau di TPA, bukan malah duduk-duduk di trotoar jalanan sehingga mengganggu ketertiban dan ketentraman warga yang melintas.
“Saya melihat fenomena yang ada lebih banyak dijalan, seperti duduk-duduk saja di jalan kan disitu tidak ada barang-barang rongsokan yang dimanfaatkan kembali,” ucapnya
ADVERTISEMENT
“Dampaknya dapat mengganggu ketertiban dan ketentraman masyarakat dijalan,” tambahnya.
Olehnya itu, pihaknya akan segera berkordinasi dengan pihak-pihak terkait guna menertibkan para pemulung, pengemis hingga anak jalanan agar kehadiran mereka tidak meresahkan dan menggangu ketertiban pengguna jalan.
“Kami akan koordinasi dengan pihak satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang terkait untuk melaksanakan penertiban,” ungkap Anwar, pada Senin (26/04).
*****
Laporan: Aldo