Konten Media Partner

Membangun Jalan demi Masa Depan Cerah di Desa Laonti, Konawe Selatan

10 Juni 2023 17:05 WIB
·
waktu baca 9 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Kecamatan Laonti bersama TNI gotong royong membangun infrastruktur jala di Laonti. Foto: Dok Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Warga Kecamatan Laonti bersama TNI gotong royong membangun infrastruktur jala di Laonti. Foto: Dok Istimewa.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di tengah gemuruh ombak dan angin laut yang membela pesisir desa Laonti, sebuah semangat membara tumbuh dari hati seorang pengajar bernama Harwina. Baginya, Laonti bukan sekadar nama sebuah kecamatan terpencil di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Baginya, Laonti adalah tempat di mana takdirnya terpilih untuk memberi bakti pada daerah tercintanya.
ADVERTISEMENT
Sebagai pengajar di desa Laonti, Harwina menyaksikan setiap hari anak-anak kecil yang menjadi malaikat penyejuk hatinya. Mereka adalah alasan kuat mengapa ia memilih untuk mengabdikan diri di tanah yang jauh dari pusat peradaban ini. Namun, tantangan pun menanti di ujung perjuangannya.
Laonti, dengan wilayahnya yang luas dan penduduk yang jarang, menghadapi kendala dalam akses transportasi dan infrastruktur yang memadai. Fasilitas jalan yang terbatas membuat beberapa anak putus asa dan memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan. Selain itu, tenaga pengajar dari luar daerah juga cenderung kembali ke kampung halaman mereka. Semangat Harwina teruji. Bagaimana ia bisa menyalakan api semangat anak-anak ini agar tetap rajin pergi ke sekolah?
Pulau Laonti yang ada di Kabupaten Konawe Selatan. Foto: Dok Istimewa.
"Siswa kami sering terpeleset di jalan, bahkan mereka ke sekolah hanya menggunakan sendal, atau tidak menggunakan alas kaki apa pun. Ada juga siswa yang ke sekolah dalam keadaan kotor, baju mereka sudah berwarna merah tanah karena terjatuh di jalan. Bahkan sampai ke kepala mereka masih ada sisa tanah menempel," Harwina.
ADVERTISEMENT
Selain akses jalan yang jelek, Harwina juga harus menghadapi keterbatasan infrastruktur lainnya. Salah satu tantangan utama adalah ketiadaan listrik dan jaringan seluler serta internet di kecamatan tersebut.
Kecamatan Laonti belum memiliki akses listrik yang memadai. Tanpa listrik, aktivitas sehari-hari masyarakat menjadi terbatas, termasuk dalam proses pembelajaran di sekolah. Harwina sering kali harus menghadapi keterbatasan dalam menggunakan alat-alat pendukung pembelajaran yang membutuhkan sumber listrik. Ia harus mengandalkan sumber penerangan alternatif seperti lilin atau lampu petromak untuk melanjutkan kegiatan belajar mengajar di malam hari.
Harwina dan murid-muridnya sulit mengakses materi pembelajaran online, sumber referensi, atau berkomunikasi dengan dunia luar melalui teknologi digital. Mereka hanya dapat mengandalkan sinyal internet yang terbatas di pinggir pantai desa Sangi-sangi, yang jaraknya cukup jauh dari pusat kegiatan belajar mengajar di Laonti.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, kebutuhan akan listrik pun menjadi permasalahan di kecamatan ini. Beberapa rumah tangga harus mengandalkan genset pribadi untuk mendapatkan sumber listrik. Hal ini menunjukkan betapa sulitnya masyarakat Laonti untuk mengakses fasilitas dasar yang sering dianggap sepele di daerah lain.
Meski menghadapi tantangan yang luar biasa, Harwina tetap gigih dan penuh semangat dalam menjalankan tugasnya sebagai pengajar. Ia berusaha untuk berinovasi dalam metode pembelajaran meskipun terbatas oleh keterbatasan infrastruktur. Ia menggunakan kreativitasnya untuk menciptakan materi pembelajaran yang dapat diakses tanpa memerlukan internet atau listrik. Ia juga berupaya memanfaatkan sumber daya lokal dan mengintegrasikannya ke dalam kurikulum agar lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Laonti.
Bupati Konsel, Surunuddin Dangga saat melakukan inspeksi persiapan pasukan TMMD di Kecamatan Laonti. Foto: Dok Istimewa.
Masih ada kisah lain yang memperlihatkan betapa besarnya perjuangan untuk meraih pendidikan yang layak. Wa Jama, seorang perempuan tangguh yang berprofesi sebagai papalele atau pedagang ikan dengan menggunakan sepeda motor, adalah salah satu sosok yang menggambarkan semangat dan keuletan dalam menghadapi kesulitan.
ADVERTISEMENT
Tiap hari, Wa Jama berjuang dengan mengendarai sepeda motornya, membawa dagangan ikan segar dari desa Laonti ke masyarakat sekitar. Namun, jalan yang terjal dan berbatu di desa membuat perjalanan tidaklah mudah. Terkadang, ia terjatuh di jalan, dan ikan dagangannya berhamburan bersama rasa sakit yang dirasakannya. Namun, dengan tekad yang kuat, Wa Jama bangkit kembali, mengambil kembali ikan yang terjatuh, dan melanjutkan perjalanan dengan semangat yang tak tergoyahkan. Bagi Wa Jama, setiap langkah yang diambilnya adalah demi anaknya.
Namun, ada harapan yang datang dari kejauhan. Kodim 1417 Kendari dalam kerja sama dengan pemerintah Kabupaten Konawe Selatan serta instansi lainnya, meluncurkan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-116 di Desa Laonti. Kehadiran TNI dalam masyarakat, menjadi simbol partisipasi aktif dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi.
ADVERTISEMENT
Program TMMD ke-116 ini memiliki tujuan mulia untuk memperlancar akses infrastruktur seperti jalan, pendidikan, kesehatan, dan agama. Melalui program ini, diharapkan perekonomian masyarakat dapat meningkat, serta mewujudkan tingkat kemakmuran dan kesejahteraan yang selama ini menjadi impian.
Masyarakat Laonti menyambut kehadiran TNI dengan penuh semangat. Setelah menunggu begitu lama, akses jalan penghubung antar desa akhirnya menjadi kenyataan berkat program TMMD. Jalan merambat beton yang dibangun bukan hanya memangkas durasi dan biaya, tetapi juga menjadi penggerak roda ekonomi bagi warga.
TMMD ke-116 di Desa Laonti tidak hanya melaksanakan kegiatan sasaran fisik, tetapi juga sasaran non fisik yang berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan sasaran fisik mencakup berbagai pembangunan infrastruktur yang menjadi kebutuhan mendesak di desa tersebut.
ADVERTISEMENT
Di bawah kepemimpinan Kolonel Czi Bintarto Joko Yulianto, Komandan Kodim 1417 Kendari, TMMD ke-116 menjadi lebih dari sekadar proyek pembangunan. Ia memandang program ini sebagai peluang untuk memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat Laonti.
"TMMD ke-116 di Desa Laonti adalah wujud nyata dari komitmen TNI dalam memberikan kontribusi positif untuk masyarakat. Kami hadir di sini bukan hanya untuk membangun fisik, tetapi juga untuk membantu masyarakat dalam membangun kemandirian dan meningkatkan kualitas hidup mereka," ujar Kolonel Czi Bintarto Joko Yulianto S.I.P., M.Han dalam pernyataan resminya.
Dalam pelaksanaan sasaran fisik, TMMD ke-116 memprioritaskan beberapa proyek pembangunan. Salah satunya adalah pembuatan rabat jalan beton sepanjang 1 km, yang akan menjadi jalan penghubung vital bagi warga Laonti. Pembangunan gorong-gorong juga dilakukan untuk memastikan aliran air yang lancar dan mencegah banjir.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pembuatan dekker akan memberikan akses yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat Laonti dalam mengakses berbagai fasilitas penting. Tak lupa, pembangunan 2 unit rumah tidak layak huni juga dilakukan, dengan harapan dapat memberikan tempat tinggal yang layak bagi masyarakat di kecamatan Laonti.
Melalui sasaran non fisik, TMMD ke-116 juga mengadakan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat secara sosial dan ekonomi. Program-program pelatihan keterampilan, penyuluhan, dan pemberian bantuan kepada masyarakat menjadi bagian penting dari upaya ini. Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan semangat gotong royong, juga dilakukan kegiatan bergotong royong bersama warga setempat.
Dengan berbagai kegiatan yang dilakukan, TMMD ke-116 di Desa Laonti memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat setempat. Program ini tidak hanya membawa perubahan fisik yang nyata, tetapi juga memberikan harapan dan semangat baru bagi masyarakat Laonti dalam membangun masa depan yang lebih baik.
Siswa di Kecamatan Laonti berjalan menuju sekolah mereka. Foto: Dok Istimewa.
Sementara itu Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dr. H. Dudung Abdurachman, S.E., M.M. memberikan pesan agar Prajurit TNI mampu hadir di tengah masyarakat,"Prajurit TNI AD dimanapun berada harus hadir di tengah-tengah kesulitan rakyat dan harus menjadi solusi," pesannya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Panglima Kodam 14 Hasanuddin, Mayjen TNI Dr. Totok Imam Santoso, S.I.P., S.Sos., M.Tr (Han), juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam pembangunan dan menjadi tanggung jawab bersama.
"Tanamkan mereka agar mereka merasa bahwa pembangunan wilayah, bukan hanya tugas pemerintah dan TNI, ini semua adalah tanggung jawab kita bersama," jelasnya.
Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga, menyambut dengan antusias pelaksanaan TMMD ke-116 di Desa Laonti. Dalam pernyataannya Surunuddin mengapresiasi dan mendukung penuh pelaksanaan TMMD di Laonti.
"Kami mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya pelaksanaan TMMD ke-116 di Desa Laonti. Program ini adalah bukti nyata dari kerja sama antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam upaya membangun wilayah yang terpencil. Kami berharap bahwa melalui kegiatan ini, Desa Laonti dapat mengalami perubahan yang signifikan dan masyarakatnya dapat merasakan manfaat yang berkelanjutan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Bupati Surunuddin Dangga juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kodim 1417 Kendari dan seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan TMMD ke-116. Ia menyadari bahwa upaya pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat tidak dapat dilakukan secara terpisah, melainkan memerlukan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak.
"Kerja sama yang baik antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat adalah kunci keberhasilan dalam mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif," ujar Bupati Surunuddin Dangga.
Dalam pandangannya, keberadaan TMMD ke-116 di Desa Laonti tidak hanya memberikan dampak langsung dalam peningkatan infrastruktur dan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga menciptakan iklim yang kondusif bagi pembangunan di masa depan. Olehnya itu ia menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat lokal dalam proses pembangunan. Ia berharap bahwa melalui program ini, masyarakat Laonti dapat terlibat secara aktif dan memiliki peran yang lebih besar dalam menentukan arah pembangunan desa mereka.
ADVERTISEMENT
Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, TNI, dan masyarakat, TMMD ke-116 di Desa Laonti menjadi bukti konkret bahwa pembangunan dapat dicapai melalui kerja sama dan komitmen yang kuat. Ia pun bersama seluruh jajaran pemerintah daerah siap mendukung dan memfasilitasi setiap langkah dalam pelaksanaan program ini, demi terwujudnya kesejahteraan dan kemajuan bagi masyarakat Desa Laonti dan Konawe Selatan secara keseluruhan.
Camat Laonti, Palaki, S.Kom., M.Pd., mengungkapkan rasa terima kasihnya yang mendalam atas pelaksanaan TMMD ke-116 yang dilaksanakan oleh Kodim 1417 Kendari di Desa Laonti. Ia pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada TNI dan seluruh tim yang terlibat dalam kegiatan ini.
"Kami ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada TNI dan seluruh anggota yang telah berperan aktif dalam pelaksanaan TMMD ke-116 di Desa Laonti. Kehadiran TNI dan kerja sama yang baik dengan pemerintah daerah serta masyarakat telah memberikan harapan baru dan perubahan positif bagi kami di Laonti. Kami merasa sangat terbantu dengan adanya program ini, yang tidak hanya meningkatkan infrastruktur tetapi juga memperkuat semangat gotong royong dan kebersamaan di antara kita," bebernya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Harwina sebagai masyarakat di Desa Laonti, menyampaikan rasa terima kasihnya. Ia mengungkapkan, dengan adanya program TMMD ia merasakan betul bagaimana manfaat dari perbaikan infrastruktur yang dilakukan oleh TNI dan jajarannya.
"Saya sebagai pengajar dan juga warga Laonti ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada TNI dan semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan TMMD ke-116. Kehadiran dan kontribusi TNI dalam membangun desa kami sangat berarti dan berdampak positif. Dalam perjuangan mengajar, saya telah merasakan manfaat dari program ini. Dengan adanya perbaikan infrastruktur dan akses yang lebih baik, saya dapat memberikan pendidikan yang lebih baik pula kepada anak-anak di Laonti. Saya berharap semangat dan dedikasi ini dapat terus berlanjut, sehingga generasi muda kami dapat tumbuh dan berkembang dengan potensi terbaik mereka," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ucapan terima kasih dari Camat Palaki dan Harwina menjadi cermin dari perasaan dan harapan seluruh masyarakat Laonti. Kehadiran dan dukungan TNI melalui TMMD ke-116 telah membawa perubahan yang positif dan menginspirasi bagi masyarakat setempat. Ucapan terima kasih tersebut menjadi penyemangat bagi TNI dan seluruh pihak terkait untuk terus melanjutkan upaya pembangunan dan pemberdayaan di Laonti, serta memperkuat kemitraan yang harmonis antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat demi mencapai kemajuan yang berkelanjutan.
Kisah Harwina, Wa Jama, dan semangat TNI dalam membangun desa Laonti adalah cermin dari keberanian, kesabaran, dan semangat tanpa henti dalam menghadapi kesulitan. Melalui program TMMD, mereka bersatu untuk mewujudkan mimpi bersama, di mana pendidikan yang layak dan infrastruktur yang memadai menjadi kenyataan di pelosok kepulauan.
ADVERTISEMENT