Mengunjungi Gugus Tugas Penjaga Penanganan COVID-19 di Perbatasan Sultra-Sulsel
ADVERTISEMENT
Kendarinesia mengunjungi posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di perbatasan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra)–Sulawesi Selatan (Sulsel). Posko ini terletak di Desa Lawaki Jaya, Kecamatan Tolala, Kabupaten Kolaka Utara.
ADVERTISEMENT
Pascapembatasan di pelabuhan penyeberangan yang menghubungkan dua provinsi ini, yang masing-masing di Kabupaten Kolaka, dan Pelabuhan Penyeberangan di Kabupaten Kolaka Utara, volume kendaraan di jalur darat meningkat.
Berdasarkan data di Posko III Gugus Tugas Kolaka Utara, orang yang masuk di gerbang perbatasan Sultra-Sulsel mencapai 800 orang per harinya. Padahal normalnya, kata Kepala Dinas Perhubungan Kolaka Utara, Djunus, orang yang melintas di perbatasan hanya di kisaran 70 hingga 80 orang per harinya.
Data di Posko III, orang yang masuk perbatasan mayoritas dari Provinsi Sulawesi Selatan. “Ini rata-rata dari Sulsel. Kalau asal daerahnya macam-macam, tapi banyak dari Kota Makassar,” kata Kordinator Posko III Gugus Tugas Kolut, Liberti,” Kamis (2/4).
Mereka yang melintas itu rata-rata warga Sulawesi Tenggara yang menempuh pendidikan di Kota Makassar, Sulsel. Selebihnya, mereka adalah warga Sultra yang bekerja di Sulawesi Selatan. Untuk daerah tujuan di Sultra bermacam-macam. Tapi mayoritas tujuan Kolaka Utara.
ADVERTISEMENT
“Ini kalau dari data kita, mereka ini rata-rata mudik. Jadi dia di Sulsel kerja, kuliah, kemudian pulang kesini,” ucap Liberti.
Hal ini menjadi tantangan sendiri bagi Tim Gugus Tugas Kolut yang berjaga di perbatasan. Mereka yang berjumlah 25 orang, harus terjaga selama 24 jam untuk memastikan pengendara yang masuk gerbang Sultra tidak membawa gejala Virus Corona .
Pantauan kendarinesia/kumparan, gerbang ini sudah dijaga ketat oleh gugus tugas yang terdiri dari medis, TNI/Polri, BPBD, serta Pol PP. Setiap pengendara yang lewat disetop kemudian diperiksa suhu badannya. Selain itu, tim medis juga menanyai riwayat perjalanan.
Sekalipun sudah dijaga ketat, tapi tidak bisa dipungkiri ada banyak juga yang melintas tapi tidak terdata oleh tim. Terbatasnya sarana dan prasarana menjadi faktor utamanya. Liberti bilang, saat hujan, tidak ada tim yang menghentikan kendaraan yang melintas.
ADVERTISEMENT
Selain itu, akses internet juga tidak ada di daerah ini. Sehingga, untuk mengirim laporan ke posko induk, tim harus menempuh perjalanan kurang lebih 10 kilometer untuk bisa mendapat akses internet. Sebenarnya ada wi-fi yang disediakan di posko ini. Hanya saja jaringannya lelet.
Minta Lebih Diperketat
Wakil Ketua DPRD Sultra, Endang beberapa hari yang lalu menyampaikan kepada Gubernur Sultra untuk lebih memperketat penjagaan di perbatasan Sultra-Sulsel.
Permintaan itu bukan tanpa sebab. Pasalnya, daerah yang terbilang tinggi angka positif Covid di Indonesia salah satunya adalah Sulawesi Selatan.
Data update terakhir di Sulsel, orang yang positif Covid 19 sudah 65 orang. Yang lain, Pasien Dalam Pengawasan atau PDP 110 orang, dan Orang Dalam Pemantauan 1.072 orang.
ADVERTISEMENT
Untuk Sulawesi Tenggara, positif 3 orang, Pasien Dalam Pengawasan 17 orang, dan Orang Dalam Pemantauan atau ODP sebanyak 2.767 orang.
𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙠𝙚𝙣𝙙𝙖𝙧𝙞𝙣𝙚𝙨𝙞𝙖 𝙙𝙞 𝙄𝙣𝙨𝙩𝙖𝙜𝙧𝙖𝙢 @𝙠𝙚𝙣𝙙𝙖𝙧𝙞𝙣𝙚𝙨𝙞𝙖 𝙙𝙖𝙣 𝙠𝙡𝙞𝙠 𝙩𝙤𝙢𝙗𝙤𝙡 '𝙄𝙆𝙐𝙏𝙄 ' 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙧𝙖𝙜𝙖𝙢 𝙞𝙣𝙛𝙤𝙧𝙢𝙖𝙨𝙞 𝙢𝙚𝙣𝙖𝙧𝙞𝙠 𝙡𝙖𝙞𝙣𝙣𝙮𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙚𝙧𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙙𝙞 𝙎𝙪𝙡𝙖𝙬𝙚𝙨𝙞 𝙏𝙚𝙣𝙜𝙜𝙖𝙧𝙖.
****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!