news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Merawat Sumber Air Bersih Lewat Penanaman Ribuan Bibit Pohon

Konten Media Partner
16 Maret 2019 15:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa SD saat berpartisipasi ikut menanam pohon di kaki gunung Nipa Nipa, Sabtu (16/03). Foto: Lukman Budianto/kendarinesiaid
zoom-in-whitePerbesar
Siswa SD saat berpartisipasi ikut menanam pohon di kaki gunung Nipa Nipa, Sabtu (16/03). Foto: Lukman Budianto/kendarinesiaid
ADVERTISEMENT
Taman hutan raya (Tahura) Gunung Nipa-Nipa di Desa Bajo Indah, Kecamatan Soropoia, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyimpan sumber air bersih yang melimpah. 
ADVERTISEMENT
Sumber air di Tahura Gunung Nipa- Nipa menjadi suber air yang dikonsumsi sebagian warga kawasan pesisir Kabupaten Konawe dan Kota Kendari. Selain dikonsumsi warga, air di Tahura Nipa-Nipa juga dimanfaatkan sebagai sumber energi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nii Tanasa di Lalonggasumeeto, Kabupaten Konawe.
Kawasan hutan Gunung Nipa-Nipa luasnya kurang lebih 8.146 hektar. Awalnya, wilayah ini ditetapkan sebagai Taman Hutan Raya dengan nama Taman Hutan Raya Murhum sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 289/Kpts-II/95 tanggal 12 Juni 1995. 
Selanjutnya pada tahun 1999, Tahura Murhum ditetapkan sebagai Kawasan Hutan Tetap seluas 7.877,5 hektar berdasarkan keputusan Menteri Kehutanan No. 103/Kpts-II/1999 tanggal 1 Maret 1999.
Pada tanggal 31 Mei 2007, nama Tahura Murhum berubah menjadi Tahura Nipa-Nipa. Perubahan ini tertuang dalam Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 5 Tahun 2007 tentang pengelolaan Taman Hutan Raya Nipa-Nipa.
ADVERTISEMENT
Bentuk komitmen merawat sumber air, Ikatan Alumni Sekolah Kehutanan Menengah Atas (IKA SKMA) Sulawesi Tenggara menanam 1.200 pohon di wilayah tersebut. Kegiatannya dinamai Gerakan Anak Bangsa Menanam Serentak (Gerbang Mas).
Ratusan peserta saat melakukan gerakan aksi tanam pohon di kaki gunung Nipa-Nipa, Sabtu (16/03). Foto: Lukman Budianto/kendarinesiaid
Edi Suriawan selaku penanggungjawab kegiatan berharap Gerbang Mas mampu merawat sumber air di Gunung Tahura Nipa-Nipa. 
Edi sadar betul bahwa perawatan Tahura Nipa-Nipa bukan perkara sehari atau dua hari saja. Namun, harus dilakukan secara terus menerus. Karena itu, dalam kegiatan ini mereka melibatkan siswa Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kecamatan Soropia.
Edi berharap siswa SD yang ikut dalam penanaman pohon ini bisa paham tata cara merawat sumber air dari hal yang terkecil seperti tanam pohon.
"Pohon ini bisa mencegah longsor dan banjir. Paling utama, edukasi untuk anak sekolah yang tinggal di sekitar Gunung Nipa-Nipa," kata Edi Suriawan.
ADVERTISEMENT
Ferdi, salah satu siswa yang masih duduk di bangku kelas V SD Negeri 2 Bokori merasa senang bisa terlibat dalam aksi tanam pohon ini. "Senang. Kita bisa tanam pohon begini," imbuh Ferdi.
Selain siswa Sekolah Dasar, kegiatan ini juga melibatkan beberapa instansi yang bernaung di bawah Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sultra. Beberapa diantaranya Manggala Agni Daops Tinanggea dan Balai Taman Nasional Rawa Aopa.
Menurut Kepala Dinas Kehutanan Sultra Rusbandrio, di Sultra ada sekitar 2,3 juta hektar hutan lindung produksi maupun konservasi. Dari keseluruhan itu, 900.000 hektar membutuhkan perawatan serius karena rusak.
"Kita melihat pendangkalan di sungai kita dan juga Teluk Kendari. Itu salah satunya disebabkan kerusakan hutan," kata Rusban.
Karena itu, kegiatan menenam pohon diharapkan mampu menyelamatkan kawasan hutan Sultra dan juga mampu sumber air masyarakat seperti di kawasan Tahura Gunung Nipa-Nipa.
ADVERTISEMENT
---