Pandemi Virus Corona, Pemda Konawe Tunda Belajar Tatap Muka di Sekolah

Konten Media Partner
21 Januari 2021 17:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah siswa antre mencuci tangannya sebelum mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di SD Negeri 26 Sukajadi, Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin (7/9/2020). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO/kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah siswa antre mencuci tangannya sebelum mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di SD Negeri 26 Sukajadi, Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin (7/9/2020). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO/kumparan.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memperpanjang proses pembelajaran secara online hingga Februari 2021 mendatang. Padahal sebelumnya Pemda Konawe sudah berencana membuka proses belajar tatap muka di bulan Januari. 
ADVERTISEMENT
Keputusan tersebut diambil setelah adanya surat edaran dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) tentang penundaan belajar tatap muka.
Kabid Pendidikan Dasar Dikbud Konawe, Tira Liambo menyampaikan bahwa, pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh Kepala Sekolah baik tingkat Pendidikan Anak Usia Dini, Taman Kanak-Kanak, dan Sekolah Dasar, se-Kabupaten Konawe untuk tetap melaksanakan proses belajar mengajar metode dalam jaringan (Daring).
Meski begitu, pihaknya juga telah memberikan izin kepada sekolah-sekolah yang wilayahnya masuk dalam kategori zona aman dari wabah Virus Corona untuk melaksanakan pembelajaran secara tatap muka meski dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
"Semua prokes di sekolah sepenuhnya akan ditanggung dana bos. Termasuk masker untuk para siswa-siswi," ungkapnya kepada sejumlah awak media saat ditemui.
ADVERTISEMENT
Meski Kabupaten Konawe tergolong rentan penyebaran COVID-19 karena masuk kategori transmisi lokal. Dia menyampaikan, hingga kini belum ada laporan tentang adanya klaster pendidikan. Hal ini menunjukkan keseriusan sekolah-sekolah di Konawe dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus.
Untuk diketahui, saat ini terdapat 35 dari total 275 SD yang sudah melaksanakan sistem pembelajaran tatap muka. Seluruhnya tersebar di beberapa Kecamatan yang masuk kategori aman dari Virus Corona.