Pekerja Tambang di Konawe Utara Diduga Dianiaya Karena Kasus Pencurian Ore Nikel

Konten Media Partner
24 Juni 2021 18:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
R (40) pria yang diduga jadi korban penganiayaan oleh sejumlah oknum Anggota TNI. Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
R (40) pria yang diduga jadi korban penganiayaan oleh sejumlah oknum Anggota TNI. Foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
Seorang pekerja tambang di PT Masempodalle berinisial R (40) mengaku diintimidasi dan diancam oleh oknum atas dugaan penipuan jual beli ore nikel, di Kabupaten Konawe Utara (Konut).
ADVERTISEMENT
R mengaku bahwa dirinya mendapatkan intimidasi dan ancaman karena laporannya di kantor polisi tentang pencurian Ore Nikel di PT Masempodalle, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra).
R bercerita, peristiwa ini bermula ketika dirinya melaporkan seorang wanita berinisial RST di Polres Konawe Utara, karena dirinya merasa ditipu dalam bisnis jual beli Ore Nikel, pada Rabu (16/06).
"Laporan terkait Risna mengambil Ore Nikel kami tapi tidak melakukan pembayaran dan tidak sesuai pembicaraan awal," ungkap korban, pada Selasa (22/06).
Sehari sebelum pertemuan R dengan awak media, tepatnya pada Senin (21/06). Ia dijemput paksa oleh sejumlah orang untuk menuju Polres Konut guna meminta ia mencabut laporan yang ia buat di kantor polisi.
"Saya didatangi sekitar tujuh orang. Mereka menjemput paksa saya di stockpile PT DMS 77, untuk ke Polres Konut agar mencabut laporan terkait pencurian ore nikel ibu RST," bebernya.
ADVERTISEMENT
Dalam perjalanan menuju Polres Konut, korban mendapatkan ancaman hingga ditampar berkali-kali oleh sejumlah orang itu. Tujuan diperlakukan seperti itu, agar korban segera mencabut laporan yang ia layangkan terhadap RST.
"Saya sempat tanda tangan dua kali. Tapi tidak sempat lagi baca itu apa karena saya ketakutan," jelasnya.
"Judul artikel berita ini sebelumnya adalah ‘Seorang Pekerja Tambang di Konawe Utara Diduga Dianiaya Oleh Sejumlah Oknum TNI.' Judul ini kami koreksi karena tidak akurat dalam mengutip dan menyimpulkan sebuah informasi sehingga terlepas dari konteks dan isi berita.