Polemik Pasien Rudianto, Dioperasi di Ruang Rawat Inap, Lalu Meninggal

Konten Media Partner
11 April 2019 17:33 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi operasi oleh dokter. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi operasi oleh dokter. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Rudianto (21), warga jalan Rambutan, Kecamatan Wua-wua, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), meninggal dunia, Selasa (9/4), usai dioperasi oleh salah satu dokter di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Bahteramas Kendari.
ADVERTISEMENT
Ibu Rudianto, Rani (31), menjelaskan bahwa anaknya dirawat di RSUP Bahteramas selama delapan hari karena mengidap penyakit paru-paru. Penyakit itu diketahui berdasarkan hasil diagnosa dari dr. Iwan, salah seorang dokter spesialis paru-paru di RSUP Bahteramas, yang menangani operasi Rudianto.
Namun, hal yang membuat keluarga Rudianto heran, pihak rumah sakit maupun dokter yang menangani tidak memberitahu dan meminta persetujuan pihak keluarga untuk melakukan operasi terhadap Rudianto.
Parahnya lagi, menurut Rani, anaknya dioperasi bukan di ruang operasi, melainkan di ruang rawat inap pasien.
"Jadi anak saya ini dioperasi tanpa ada tanda tangan dari kedua belah pihak, baik dari rumah sakit maupun keluarga. Korban juga dioperasi bukan di ruang operasi tetapi di ruang inap, dan memang kami tidak diberi tahu hal ini," ujar Rani, kepada wartawan, Kamis (11/4).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Humas RSUP Bahteramas, Masyita, saat dikonfirmasi wartawan mengenai kasus pasien Rudianto, belum mau banyak berkomentar.
Ia juga tak bisa menjelaskan saat ditanya wartawan, apakah Rudianto menjadi korban dugaan malapraktik oknum dokter di RSUP Bahteramas atau tidak.
"Kalau dugaan malapraktik itu saya belum bisa menjelaskan, sebab itu menyangkut medis, saya tidak punya kompetensi, saya bukan dokter," kata Masyita, Kamis (11/4).
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, dr. Iwan yang menangani Rudianto belum bisa ditemui.
---