Polisi Benarkan 2 WNI Sandera Abu Sayyaf Adalah Warga Wakatobi

Konten Media Partner
20 Februari 2019 19:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penyanderaan, Foto: (Spencer Platt/Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyanderaan, Foto: (Spencer Platt/Getty Images)
ADVERTISEMENT
Pasca beredarnya video penyanderaan kelompok Abu Sayyaf di Facebook, Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara langsung melakukan penelusuran. Pada Rabu (20/02) sore, polisi berhasil menemukan identitas salah satu korban yang ada dalam video tersebut.
ADVERTISEMENT
Melihat data kependudukan, Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhardt membenarkan WNI yang saat ini diduga ditawan Abu Sayyaf dalam video yang beredar itu merupakan warga Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
"Iya. Kita pastikan itu warga Wakatobi berdasarkan data Kartu Keluarga," kata Harry saat dihubungi kendarinesia.
Dari data kependudukan yang saat ini sudah dipegang pihak Polda sultra, diketahui salah satu laki-laki yang berada dalam video itu bernama Hariadin, lahir di Ambeua, Tanggal 5 Agustus 1973.
Bukti Kartu Keluarga yang dimana nama kepala keluarga bernama Hariadin yang merupakan korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf, Foto: ist
Pekerjaan sebagai petani, pendidikan terakhir SMP, beralamat di Dusun La Bantea, Desa Kalimas, Kacamatan Kaledupa, Kabupaten Wakatobi.
"Hariadin bersama keluarganya telah meninggalkan Kaledupa sejak tahun 2012 untuk bekerja di Malaysia," kata Harry.
Pun telah lama merantau di Malaysia, Hariadin hingga hari ini masih terdaftar sebagai Warga Kaledupa berdasarkan Kartu Keluarga yang dikeluarkan pemerintah setempat pada Tanggal 16 Januari 2018.
ADVERTISEMENT
Informasi yang dihimpun pihak Polda Sultra terhadap keluarga Hariadin di Kaledupa, diketahui penyanderaan itu terjadi pada 6 Desember 2018 lalu. Hariadin disandera bersama satu orang rekannya bernama Heri alias Eri di perairan Sandakan Malaysia.
"Atas kejadian tersebut, tanggal 6 Desember telah dilaporkan kepada pihak Maritim Malaysia. Setelah dilakukan pencarian yang ditemukan hanya kapal yang digunakan sudah tanpa awak," jelas Harry.
Sedangakan identitas Heri, belum diketahui hingga saat ini. Namun, informasi yang berhasil dihimpun kendarinesia terhadap keluarga Hariadin, diketahui Heri juga merupakan warga Wakatobi.