Polres Konawe Selatan Rancang Strategi Pengamanan Pilkada di Tengah Pandemi

Kapolres Konsel, AKBP Erwin Pratomo. Foto: Lukman Budianto/kendarinesia.

Polres Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), tengah merancang strategi pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ditengah pandemi COVID-19.

Kapolres Konsel, AKBP Erwin Pratomo mengungkapkan bahwa pihaknya tengah merumuskan dan menyiapkan langkah-langkah strategis dalam menyambut Pilkada 9 Desember mendatang.

“Dalam pelaksanaan Pilkada, kami akan melaksanakan patroli skala besar untuk pengamatan dan pengamanan wilayah, juga pemetaan potensi kerawanan terakhir jelang pemilihan,” ungkap Erwin saat dihubungi melalui sambungan telepon, pada Selasa (16/11).

Belum lama ini kata Erwin, pihaknya melakukan pengecekan Linmas untuk pemetaan kekuatan pengamanan Pilkada yang akan digelar 9 Desember mendatang.

Ia mengaku, Linmas akan membantu pihaknya dalam melakukan pengamanan. Selain itu akan diperbantukan pula 100 personil dari Bawah Kendali Operasi (BKO) Brimob Nusantara, Satbrimob Polda Bali.

"Pergerakannya yakni ikatan kompi ditebalkan pengamanannya di perkantoran, seperti KPU, Bawaslu, Polres, terlebih di gudang logistik. Sedangkan obyek vital lainnya yaitu gabungan antara Satuan Dalmas, Sat Sabara dan Brimob Nusantara,” tegasnya.

Sejauh ini, lanjut Erwin, selain mendampingi satuan tugas untuk merapikan dan penerbitan alat peraga kampanye (APK) yang melanggar, pihaknya juga melakukan patroli anti money politik.

“Polres konsel sudah siapkan dan petakan action plan untuk antisipasi serangan fajar,” katanya.

Lebih lanjut kata Erwin, lima hari jelang pemungutan suara, pihaknya juga bakal mengecek kesiapan penyelenggara pemilu dan kelengkapan sarana-prasarana porotokol COVID-19 seperti alat pelindung diri (APD) dan lainnya.

Sedangkan hari pelaksanaan pemungutan suara, Polres Konsel telah memetakan daerah tempat pemungutan suara (TPS) rawan maupun aman.

“Hari H tentunya dari ratusan TPS di Konsel ada yang aman dan rawan, kita sudah siapkan semua TPS dijaga dua orang, tapi untuk kategori rawan kita pertebal sekurang-kurangnya empat pengaman dan bahkan delapan orang,” pungkasnya.