PSK di Kendari Sebanyak 933 Orang, 2 Diantaranya Positif HIV/AIDS

Konten Media Partner
9 Maret 2019 13:54 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi HIV/AIDS, Foto: Int
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi HIV/AIDS, Foto: Int
ADVERTISEMENT
Aliansi Perempuan (Alpen) Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Jum'at (8/3), merilis sebanyak 933 Pekerja Seks Komersial (PSK) untuk diwilayah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Dari keseluruhan, dua diantaranya positif terjangkit Human Immunodeficiency Virus (HIV)/ Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS).
ADVERTISEMENT
"Data yang kami kumpulkan, ada 933 PSK di Kota Kendari. Setelah kami melakukan tes, dua orang diantaranya positif HIV/AIDS," ungkap Ketua Alpen Sultra, Hasmida Karim, kepada wartawan.
Hasmida menjelaskan, PSK yang bekerja di Kota Kendari berasal dari beberapa Kabupaten/Kota yang ada di Sultra. Ia tak menampik, adapula PSK yang berasal dari daerah luar Sultra.
Para PSK itu, lanjut Hasmida, ada yang bekerja di tempat lokalisasi dan tempat hiburan malam (THM). Namun, ada juga PSK yang bekerja sendiri secara freelance.
Ketua Alpen Sultra, Hasmida Karim, Jum'at (8/3). Foto: Wiwid/kendarinesiaid
Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan banyak perempuan memilih menjadi PSK di Kota Kendari. Pertama adalah masalah ekonomi, kedua gaya hidup dan ketiga beralih fungsinya sumber daya di daerah asal para PSK.
ADVERTISEMENT
"Kebanyakan yang freelance ini berasal dari beberapa Kabupaten di Sultra, yang sekarang sumber dayanya sudah beralih fungsi dari lahan pertanian ke pertambangan, contohnya Bombana. Ada data juga yang kami punya, salah satu PSK anak itu dari Kabupaten Buton Utara," jelasnya.
Banyaknya perempuan yang menjadi PSK di Kota Kendari, lanjut Surtiningsi, tak lepas dari perkembangan kota itu sendiri.
"Kota Kendari sebagai Ibu Kota Provinsi ini kan menjadi pusat transit dari beberapa daerah. Dimana, hotel-hotel, tempat hiburan dan lokalisasi juga ada disini," katanya.
Kondisi ini menurutnya sangat memprihatinkan bagi kehidupan perempuan di Kota Kendari. "Sangat miris ya kondisi seperti ini. Perlu ada sinergitas seluruh elemen, termasuk Pemerintah," tutupnya.
---
ADVERTISEMENT