Puluhan Warga di Muna Blokir Jalan yang Menghubungkan 3 Kabupaten di Sultra

Konten Media Partner
14 November 2021 15:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga sedang menggali jalan dan memblokirnya menggunakan batu sebagai buntut kekesalan mereka kareja jalan rusak tak kunjung diperbaiki. Foto: Jum/Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga sedang menggali jalan dan memblokirnya menggunakan batu sebagai buntut kekesalan mereka kareja jalan rusak tak kunjung diperbaiki. Foto: Jum/Istimewa.
ADVERTISEMENT
Puluhan warga Desa Wakumoro, Kecamatan Parigi, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), memblokir akses jalan yang menghubungkan tiga kabupaten di Sultra, yaitu Muna, Muna Barat dan Buton Tengah.
ADVERTISEMENT
Aksi blokir jalan ini buntut kekesalan warga, jalan yang menghubungkan sejumlah kabupaten ini tak kunjung diperbaiki oleh Pemerintah Provinsi Sultra meski kondisinya sudah kian rusak parah.
Kondisi jalan yang menghubungkan Raha dan Lakapera ini sudah berlangsung cukup lama. Bahkan aksi blokir jalan ini bukan yang pertama kali dilakukan oleh warga.
Salah seorang warga Pasitoka (35), yang memimpin aksi blokir jalan ini mengaku kesal kepada Pemprov Sultra, sebab jalan yang sebelumnya sudah akan dikerjakan malah dibatalkan tendernya oleh pemerintah.
"Pasca beredar surat pembatalan tender dari Kadis Binar Marga untuk pengaspalan jalan di Desa Laiba dan Wakumoro, Kami yang tergabung di Frasa mulai tak main-main lagi untuk bisa terpedaya oleh sekedar janji manis saja," ucapnya saat dikonfirmasi, pada Minggu (14/11).
ADVERTISEMENT
Olehnya itu ia bersama warga memberikan tenggat waktu kepada Pemprov Sultra hingga Senin (15/11), untuk melanjutkan pelaksanaa pekerjaan jalan yang telah dianggarkan di APBD perubahan 2021.
"Jika hari senin (Besok) tidak ada kepastian dari Dinas PU bidang Bina Marga Untuk melanjutkan Pelaksanaan pekerjaan yang telah di anggarkan di APBD perubahan 2021, maka masyarakat Desa Wakumoro dan Laiba  akan memutus akses jalan agar tak bisa lagi lewati oleh kendaraan, " tegas Pasitoka.
Bahkan mereka berencana akan memutus akses jalan yang menghubungkan beberapa Kabupaten di Sultra dengan menggali jalan sampai kedalaman 1 meter agar tidak ada satupun kendaraan yang dapat melalui jalan itu.
"Jika tidak ada kepastian hari senin maka masyarakat akan melakukan penggalian dengan kedalaman 1 meter kali 1 meter dan akan memutus total jalur transportasi tiga kabupaten itu karena masyarakat sudah menderita dengan debu setiap hari mereka hirup," jelasnya.
ADVERTISEMENT