Sejak Januari, Tiga Pasien DBD di Kendari Meninggal Dunia

Konten Media Partner
21 Februari 2020 14:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Dinas Kesehatan Kota Kendari. Foto: Abdillah/kendarinesia.
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Dinas Kesehatan Kota Kendari. Foto: Abdillah/kendarinesia.
ADVERTISEMENT
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara mencatat, sejak bulan Januari 2020 hingga saat ini, setidaknya terdapat tiga pasien yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD), meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kota Kendari, Samsul Bahri mengungkapkan total keseluruhan warga yang terjangkit hingga saat ini berjumlah 83 orang.
"Yang dirawat sudah 83 orang tersebar di Puskesmas dan Rumah Sakit. Kalau yang meninggal 3 orang, 2 orang di bulan Januari umur 9 bulan dan 12 tahun, beberapa hari yang lalu umur 50 tahun," kata Samsul saat ditemui kendarinesia/kumparan pada Jumat (21/2).
Dinkes menghimbau agar masyarakat terus meningkatkan kewaspadaannya. Selain itu, semakin meningkatnya wabah DBD menghantui masyarakat Kota Kendari, membuat pihaknya lebih mengintensifkan fogging di daerah - daerah terjangkit.
"Korban terakhir ternyata setelah di cek rumahnya memang ada tempat bersarangnya jentik nyamuk dan ini yang perlu diwaspadai dengan perilaku hidup sehat dan menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar," tambahnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Kendari, Samsul Bahri.
Untuk itu, kata Samsul, pengendalian dengan fogging secara intensif terus dilakukan setiap hari, apalagi saat ini intensitas hujan semakin tinggi, potensi mewabahnya DBD semakin besar.
ADVERTISEMENT
"Apabila ada kasus, tim akan segera turun ke lokasi dan langsung melakukan penyemprotan fogging dengan radius 100 meter disekitaran lokasi," tegasnya.
Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat agar apabila ada keluarga, tetangga atau orang - orang disekitar yang dicurigai terkena DBD agar segera di antar ke petugas kesehatan. 
"Kalau tidak ada kendaraan hubungi Call Center 119, dengan cepat petugas dari puskesmas terdekat akan lakukan penjemputan, petugas kami standby 24 jam," bebernya.
Selain itu pihaknya juga sedang menunggu suplai Abate Larvasida atau obat pembasmi jentik nyamuk dari Dinas Kesehatan Provinsi. Banyaknya permintaan dari seluruh Kabupaten membuat stok larvasida kosong dan Dinkes Provinsi sedang lakukan permintaan dari Pusat.
Abdillah