Seorang Guru di Konawe Selatan Ditemukan Tewas Tergantung di Kamar Tidurnya

Konten Media Partner
11 November 2020 17:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gantung diri. Foto: kepripedia/kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gantung diri. Foto: kepripedia/kumparan.
ADVERTISEMENT
Warga Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), kembali dihebohkan dengan penemuan mayat wanita dalam kondisi tergantung di kediamannya di Dusun III, Desa Amohola, Kecamatan Moramo, sekira pukul 06.00 Wita, pada Rabu, (11/11).
ADVERTISEMENT
Diketahui wanita tersebut berinisial AA (35) berprofesi sebagai guru dan berstatus Aparat Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim).
Kapolsek Moramo, IPDA Jajat Sudrajat mengungkapkan bahwa korban pertama kali ditemukan oleh adiknya AN (32), di rumahnya dalam kondisi tergantung dengan selendang.
Kata Jajat, awalnya AN mendengar kakaknya AA berbicara sendiri dan berteriak dari dalam kamar. Namun AN tak menaruh curiga dan menuju dapur untuk memasak.
Berselang beberapa saat, AN tak lagi mendengar suara korban. Iapun menaruh curiga dan segera menuju kamar kakaknya itu.
Pada saat adik korban membuka kamar kakaknya, ia menemukan AA sudah tergantung pada kusen jendela kamar dengan kain selendang yang melilit pada lehernya.
AA (35) ditemukan tewas tergantung di kamar tidurnya. Foto: dok Humas Polres Konawe Selatan.
Melihat hal itu, AN segera keluar rumah dan berteriak meminta pertolongan. Tak lama kemudian tetangga korban segera datang dan menurunkan AA dari gantungan di lehernya.
ADVERTISEMENT
"Setelah diperiksa nafasnya serta detak jantungnya, ternyata korban telah meninggal dunia," jelas Jajat dalam keterangan resminya.
Polsek Moramo bersama Dokter Puskesmas Moramo, dengan cepat melakukan pemeriksana medis, yakni visum luar namun tak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Hanya ada bekas jeratan kain pada leher korban serta ditemukannya kotoran dari dubur korban," terangnya.
Kata Jajat, berdasarkan keterangan keluarga korban bahwa sebelumnya AA sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) akibat mengalami depresi serta stres berat.
"Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi dan selanjutnya dibuatkan berita acara penolakan autopsi," pungkasnya.