Siswa SMAN 4 Kendari akan Wakili Indonesia dalam Ajang KTI di Brazil

Muh Fadhilah Islamil Haqni dan Muh Abyan Farras Yusuf didampingi kepala Sekolah SMAN 4 Kendari saat memberikan keterangan terkait persiapan keduanya menghadapi ajang Internasional di Brazil. Foto: Nina Piratnasari/kendarinesia.

Dua siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Kendari, akan mewakili Indonesia dalam ajang lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) 2020 tingkat Internasional di Brazil, pada November mendatang.

Karya tulis kedua siswa asal SMAN 4 Kendari bernama Muh Fadhilah Islamil Haqni dan Muh Abyan Farras Yusuf berhasil menyabet juara 3 pada tingkat nasional dalam lomba karya tulis ilmiah yang diselenggarakan oleh Curious Indonesian Network (Coinetwork) secara virtual di Jakarta, yang diumumkan pada 27 September lalu.

"Jadi pertama lombanya itu diselenggarakan lembaga Curious Indonesian Network yang dimana lembaga ini memang terfokus pada pengembangan-pengembangan penelitian, bagaimana kita siswanya menyalurkan bakatnya disitu, terus kita diseleksi nasional untuk mengikuti kegiatannya," beber Fadhilah Islamil Haqni, pada Jum'at (16/10).

Kedua siswa ini mengangkat tema 'Chemistry Board Game (CBG) And Chemistry Barcode Scan (CBS) Based On Quick Response Code As Efforts To Quick Response Code As Efforts To Make Chemical Learning' atau sistem pembelajaran berbasis scan barcode, untuk menunjang pembelajaran Kimia.

Keduanya berhasil menyabet peringkat ke tiga setelah MAN 2 Kota Malang keluar sebagai juara pertama, dan SMA IT Samawa Cendekia sebagai juara ke dua.

Sementara itu, Kepala SMAN 4 Kendari, Liyu, mengaku bahwa dalam hal penulisan karya tulis ilmiah ini maupun dalam kegiatan-kegiatan lain di sekolah, baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler pihaknya selalu memberikan support kepada siswa maupun siswi yang punya bakat.

“Kita beri support yang tinggi kepada anak kami, kita beri dukungan semaksimal mungkin dengan apa-apa yang mereka lakukan itu di semua kompetisi apapun,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan meski saat ini masih dalam situasi pandemi COVID-19 dan sistem pembelajaran banyak dilakukan dengan tatap muka namun pihak sekolah tetap memberikan pembinaan dengan baik.

"Pembinaan-pembinaan akan tetap dilanjutkan walaupun dalam kondisi pandemi COVID-19," pungkasnya.

~~~

Laporan: Nina Piratnasari