Stok Beras di Kendari Aman hingga Lebaran, Bawang Putih Naik

Konten Media Partner
22 April 2019 17:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Tjahya Widayanti (berbaju putih) saat memantau harga dan stok barang pokok di Gudang Bulog Divre Sulrta, Senin, (22/4). Foto : Yeni Marinda/kendarinesiaid
zoom-in-whitePerbesar
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Tjahya Widayanti (berbaju putih) saat memantau harga dan stok barang pokok di Gudang Bulog Divre Sulrta, Senin, (22/4). Foto : Yeni Marinda/kendarinesiaid
ADVERTISEMENT
Jelang bulan Ramadan, stok beras diperkirakan aman hingga hari lebaran di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Hal tersebut diungkapkan oleh Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Tjahya Widayanti saat memantau harga dan stok bahan pokok di Gudang Bulog Sultra, Senin, (22/4).
ADVERTISEMENT
"Kami ini kesini untuk memastikan jangan sampai tiba-tiba pas puasa lebaran nggak ada stok, nggak ada apa. Ini teman-teman lihat sendiri yah, stok beras cukup banyak," ujarnya.
Ia mengatakan, stok beras yang ada di Bulog Sultra sebanyak 3.400 ton. Menurutnya, hal ini sudah diperhitungkan sehingga diperkirakan akan cukup. Selain beras, Tjahya juga mengatakan bahwa persediaan gula cukup banyak.
"Gula juga sudah masuk sekitar 208 ton, nanti totalnya akan ada sekitar 500 ton. Jadi insya Allah cukup untuk puasa dan lebaran," katanya.
Tjahya mengatakan, Bulog ini merupakan stabilisasi untuk harga-harga bahan pokok saat harga-harga di pasar tinggi.
"Jadi ketika harga sedang tinggi, yah Bulog turun melakukan penetrasi pasar atau istilahnya sekarang ketersediaan pasokan atau operasi pasar," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sama seperti bawang putih yang dipantau dipasar, saat ini harganya naik. Dengan kisaran harga Rp. 40.000 hingga Rp. 50.000.
Menurut Tjahya, Harga tersebut berbeda-beda tergantung dari posisi pedagang. Jika posisinya berada paling ujung, tentu saja harganya akan mahal karena sudah melewati beberapa tahap, sehingga, nilai perubahannya sudah tinggi.
"Saya sudah minta teman-teman untuk koordinasi nanti dengan ibu Kadis (Kepala Dinas) untuk mereka juga kirim kesini. Jadi nanti ketika barang itu turun, itu harga di end user itu paling mahal sekitar Rp. 32.000," ungkapnya.
"Untuk bawang putih dibeberapa tempat kami sudah minta atas arahan mentri perdagangan bahwa importir harus turun ke pasar-pasar yang harganya sedang tinggi," lanjutnya.
Hal tersebut telah dilakukan di beberapa tempat karena juga terjadi kenaikan harga seperti di Jambi, Jakarta, dan Medan.
ADVERTISEMENT
---
Mufti