Sudah 60 Kasus Ditemukan, Warga Kendari Diimbau Waspadai DBD

Konten Media Partner
20 Februari 2020 11:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Kesehatan, Kota Kendari, drg. Rachminingrum. Foto: Abdillah/kendarinesia.
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Kesehatan, Kota Kendari, drg. Rachminingrum. Foto: Abdillah/kendarinesia.
ADVERTISEMENT
Sejak bulan Januari hingga Februari, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari menemukan ada 60 kasus menderita demam berdarah dengue (DBD). Untuk itulah, warga dihimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaannya terhadap penyakit disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu.
ADVERTISEMENT
Terlebih, cuaca ekstrem dan hujan yang cukup deras beberapa minggu ke belakang yang terjadi hampir merata di Sulawesi Tenggara (Sultra), yang mana mampu meningkatkan risiko penyebaran penyakit tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan, Kota Kendari, drg. Rachminingrum mengatakan Untuk melakukan pencegahan pihaknya telah memerintahkan semua wilayah kerja puskesmas agar diadakan sosialisasi pemahaman kepada masyarakat.
"Untuk mencegah DBD itu dibutuhkan peran serta masyarakat dalam penanggulangan dan pemberantasan sarang nyamuk karena hanya itu jalan satu-satunya DBD bisa dicegah," kata Rachmi saat dihubungi kendarinesia/kumparan pada Kamis (20/2).
Rachmi mengharapkan masyarakat Kota Kendari agar segera mungkin melaporkan jika ada yang terjangkit DBD, karena Puskesmas sudah siap untuk pelayanannya baik tenaga maupun obat-obatannya
"Kalau ada kasus warga diminta untuk melapor ke puskesmas atau ke Dinas Kesehatan untuk ditindaklanjuti dengan Fooging Focus. Karena Fooging Focus hanya dapat dilakukan apabila terindikasi ada kasus, ada nyamuk, dan ada proses penularan," terangnya.
Kepala Puskesmas Perumnas Kadia Kota Kendari, Andi Nurmawanti. Foto: Abdillah/kendarinesia.
Sementara itu Kepala Puskesmas Perumnas Kadia Kota Kendari, Andi Nurmawanti menerangkan, bahwa seluruh wilayah apabila pergantian musim seperti ini maka ada potensi untuk terjadinya demam berdarah.
ADVERTISEMENT
"Potensi itu yang coba kita minimalisir dengan cara kita banyak melaksanakan penyuluhan baik itu penyuluhan kelompok maupun penyuluhan perorangan tentang bahaya DBD dan bagaimana cara mencegah agar tidak terjadi DBD," ungkapnya.
Lanjutnya, salah satu cara pencegahannya yaitu dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSM) seperti yang sering di gaungkan dengan pola (3M) yakni menutup, menguras dan mengubur.
"Pertama menutup tempat penampungan air kalau ada tempat penampungan air yang tidak terpakai ya di kuras, kemudian mengubur botol atau gelas minuman yang bisa jadi tempat berkembangnya nyamuk," pungkasnya.
Abdillah