Sulawesi Tenggara Siap Produksi 3 Juta Ton Baja Murni Pertahun

Konten Media Partner
25 Februari 2019 17:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perindustrian Republik Indonesi, Airlangga Hartanto, saat membubuhkan tanda tangan di atas plakat, Senin (25/2). Foto: Lukman/kendarinesiaid
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perindustrian Republik Indonesi, Airlangga Hartanto, saat membubuhkan tanda tangan di atas plakat, Senin (25/2). Foto: Lukman/kendarinesiaid
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pabrik pengembangan, pengolahan dan pemurniaan nikel (Smelter) milik PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) yang terletak di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi beroperasi, pada Senin (25/02).
ADVERTISEMENT
Smelter tersebut diresmikan langsung oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto. Dalam kesempatan itu ia mengatakan, lewat pabrik ini, Indonesia akan menjadi penghasil baja murni terbesar ke empat di dunia di bawah China, Jepang, dan India.
Setelah beroperasinya semelter tersebut, Hartarto menaksir PT VDNI akan mampu memproduksi 3 juta ton baja pertahunnya.
"Produksi stainless steel bisa 3 juta ton pertahun. Jadi 3 juta ton di Konawe, ditambah 3 juta ton di Morowali, jadinya 6 juta ton. Kalau tahun depan ini bisa selesai kita nomor empat di dunia," kata Hartarto.
Airlangga Hartarto berharap perusahaan ini bisa menyerap sebanyak-banyaknya tenaga kerja lokal, khususnya di wilayah perusahaan itu berdiri.
"Saya harap juga nanti ada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang nantinya menunjang industri logam atau baja," ucap Hartarto.
ADVERTISEMENT
PT. VDNI sebenarnya mulai membangun pabrik nikel di Konawe sejak tahun 2014. Perusahaan itu sendiri merupakan anak perusahaan Jiangsu Delong Nickel Industry asal China.
Nilai investasi perusahaan tersebut ditaksir mencapai US$ 1 Milyar dengan luas wilayah 2.253 ha. Dengan luas fasilitas smelter 700 ha, PT. VDNI menjadi salah satu penyumbang biji nikel terbesar di Indonesia.
Kawasan industri ini pun merupakan bagian dari proyek strategis nasional, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Realisasi investasi PT VDNI saat ini meliputi pabrik pengecoran dan peleburan Nickel Pig Iron (NPI), yang memiliki kadar nikel antara 10% hingga 12%. Jumlah produksi 15 tungku Rotary Kiln-Electric Furnance (RKEF) dengan kapasitas produksi NPI 600.000 hingga 800.000 metrik ton pertahun.
ADVERTISEMENT
Dalam peresmian ini turut hadir Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara, Ali Mazi. Lewat sambutannya Ali Mazi berharap PT VDNI bisa berperan penting dalam menumbuh kembangkan perekonomian di Bumi Anoa.