Takbir Keliling, Belasan Geng Motor di Muna, Sultra, Bentrok

Konten Media Partner
11 Agustus 2019 11:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Polres Muna saat mengamankan dua kelompok genk motor yang saling bertikai, Foto: Arto Rasyid/kendarinesia.
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Polres Muna saat mengamankan dua kelompok genk motor yang saling bertikai, Foto: Arto Rasyid/kendarinesia.
ADVERTISEMENT
Sedikitnya sekitar belasan orang, kelompok geng motor yang masih berstatus pelajar SMA di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, dibekuk Kepolisian Sektor (Polsek) Katobu wilayah Polres Muna karena terlibat tawuran pasca mengikuti takbir keliling hari raya Idul Adha 1440 Hijiriah.
ADVERTISEMENT
Awalnya, pada (10/8) sekitar pukul 23.35 wita, puluhan kelompok geng motor antara brother hood vs gost road saling melempar batu didepan kantor UPTD, Museum Rumah Adat Barughano Wuna, lari tunggang langgang saat dikejar polisi yang dipimpin langsung Kapolsek Katobu, Ipda Darul Aqsa.
Alhasil, saat itu polisi berhasil mengamankan lima belas remaja geng motor berserta enam unit motor yang kemudian digiring ke Polsek Katobu. Tak hanya itu, dari hasil patroli gabungan Polres Muna turut mengamankan dua remaja kedapatan membawa minuman keras tradisional jenis arak yang disimpan dalam sadel motor.
Kapolsek Katobu, Ipda Darul Aqsa menerangkan, menurut keterangan dari para pelaku jika aksi itu dipicu karena kelompok geng motor brother hood merasa tidak terima saat salah satu kelompoknya nyaris terkena lemparan batu diseputaran tugu Jati Kota Raha, yang diduga dilakukan dari kelompok geng motor gost road.
ADVERTISEMENT
"Alasan tidak terima, kelompok geng motor brother hood ini konvoi dijalan mencari geng motor gost road, yang kemudian mereka bertemu didepan rumah adat barughano wuna dan aksi saling lempar terjadi," jelas Ipda Darul Aqsa kepada media ini, Minggu (11/8/2019) dini hari.
Atas aksi tersebut para kelompok geng motor itu, hanya diberi ganjaran berupa latihan fisik push up sebanyak 30 kali, serta membuat surat pernyataan tidak akan melakukan hal serupa dikemudian hari, yang disaksikan oleh orang tua masing-masing.
"Setelah buat surat pernyataan yang disaksikan orang tuanya, kami suruh pulang. Kami tidak lakukan penahanan karena mengingat menghadapi hari raya Idul Adha 1440 Hijirah," ungkapnya.
---
Arto Rasyid