news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Terjadi Penurunan Jumlah Kemiskinan di Sultra pada September 2019

Konten Media Partner
15 Januari 2020 13:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BPS Sulawesi Tenggara, Edy Mahmud. Foto: Wiwid Abid Abadi/kendarinesia.id
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BPS Sulawesi Tenggara, Edy Mahmud. Foto: Wiwid Abid Abadi/kendarinesia.id
ADVERTISEMENT
Jumlah penduduk miskin di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada bulan September 2019 mencapai 299,97 ribu orang atau sekitar 11,04 persen, angka itu cenderung menurun sebesar 2,61 ribu orang dibanding dengan kondisi pada bulan Maret 2019 yang jumlahnya mencapai 302,58 orang atau 11,24 persen.
ADVERTISEMENT
"Selama periode Maret - September 2019, presentase penduduk miskin di Sultra mengalami penurunan sebesar 0,2 poin, dari 11,24 persen menjadi 11,04 persen," jelas Kepala Badan Pusat Statistik Sultra, Edy Mahmud, Kamis siang (15/1).
Edy menjelaskan, pada periode Maret - September 2019, penduduk miskin di daerah pedesaan berkurang menjadi 3,38 ribu orang. Tapi, di periode yang sama, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan bertambah 0,76 ribu orang.
BPS Sultra merilis jumlah penduduk miskin pada periode Maret - Saptember 2019. Foto: Wiwid Abid Abadi/kendarinesia.id
"Pada bulan September 2019, presentase penduduk miskin di daerah perkotaan sebesar 6,81 persen, nilainya sama terhadap Maret 2019. Sementara di daerah pedesaan pada bulan September 2019 presentase jumlah penduduk miskin sebesar 13,77 persen, atau mengalami penurunan 0,32 poin terhadap Maret 2019 yang mencapai 14,09 persen," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, lanjut Edy, selama periode Maret - September 2019, garis kemiskinan di Sultra naik sebesar 5,82 persen, yaitu dari Rp 327 402 perkapita per bulan pada Maret 2019 menjadi Rp 346.566 per kapita per bulan pada September 2019.
Edy bilang, pada periode Maret - September 2019, indeks kedalaman kemiskinan dan indeks keparahan kemiskinan di daerah perkotaan bertambah, sedangkan di pedesaan mengalami penurunan.
"Ini mengindikasikan bahwa rata - rata pengeluaran penduduk miskin di pedesaan cenderung mendekati garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin mengecil," katanya.