TKD Sebut Kekalahan Jokowi di Sultra karena Hoaks di Media Sosial

Ketua Tim Kerja Daerah Jokowi-Ma'ruf wilayah Sultra, Ridwan Bae, Jum'at (19/04). Foto: Lukman Budianto/kendarinesiaid

Hasil hitung cepat atau quick count CSIS & Cyrus menunjukkan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf, kalah dari pasangan capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi, di Sulawesi Tenggara (Sultra). Lembaga itu mencatat Jokowi-Ma'ruf hanya meraup 33,61 persen.

Kesimpulan serupa ditunjukkan dari hasil quick count The Haluoleo Institute (THI) yang mencatat Jokowi-Ma'ruf hanya memperoleh 39,89 persen. Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Sultra Jokowi-Ma'ruf, Ridwan Bae, berpendapat kekalahan di Sultra disebabkan berita bohong yang menyebar di media sosial.

"Analisis saya sejak awal memang karena media sosial. Masyarakat kita di Sulawesi Tenggara melihat dan membaca media sosial itu secara mentah," kata Ridwan Bae di Kendari, Jumat (19/4).

Anggota DPR Dapil Sultra itu mengatakan ada banyak berita bohong beredar di media sosial yang mengarah ke Jokowi-Ma'ruf sejak tahapan Pemilu dimulai. Faktor inilah yang dia anggap sebagai penyebab rendahnya perolehan suara di Sultra.

"Analisa kami, memang yang banyak memilih Jokowi itu ya mereka yang tidak banyak bermain media sosial," ucap Ridwan. "Tapi itu kan sudah lewat, secara nasional hasil quick count juga kita sudah menang."

Menurut quick count THI, Prabowo-Sandi unggul di 5 Daerah Pemilihan (dapil), yakni Dapil 1 Kota Kendari; Dapil 2 Konawe Selatan dan Bombana; Dapil 3 Muna, Muna Barat, dan Buton Utara; Dapil 5 Kolaka, Kolaka Utara, dan Kolaka Timur; dan Dapil 6 Konawe, Konawe Utara, dan Konawe Kepulauan.

Sedangkan untuk Jokowi-Ma'ruf hanya bisa merebut suara terbanyak di Dapil 4 Kota Baubau, Buton, Buton Selatan, Buton Tengah, dan Wakatobi.

---

Lukman Budianto