Umar Arsal Bersumpah Tak Lakukan Politik Uang di Busel

Konten Media Partner
17 April 2019 14:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Caleg DPR RI Dapil Sultra saat menggelar konfrensi pers setelah dugaan money politik yang dilakukan orang yang mengatasnamakan tim pemenangannya, Rabu (17/04). Foto: Wiwid Abid Abadi/kendarinesiaid
zoom-in-whitePerbesar
Caleg DPR RI Dapil Sultra saat menggelar konfrensi pers setelah dugaan money politik yang dilakukan orang yang mengatasnamakan tim pemenangannya, Rabu (17/04). Foto: Wiwid Abid Abadi/kendarinesiaid
ADVERTISEMENT
Caleg DPR RI Dapil Sulawesi Tenggara, dari Partai Demokrat, Umar Arsal bersumpah tak melakukan politik uang di Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra) seperti informasi yang beredar di masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Demi Allah, saya tidak terlibat dan lakukan politik uang disana (Busel). Bagi saya, politik uang itu haram," jelas Umar Arsal kepada wartawan, Rabu (17/4).
Sebelumnya, seorang oknum aparatur sipil negara (ASN) tertangkap tangan membawa uang diduga 'serangan fajar' senilai Rp 3 juta di Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan (Busel) Selasa (16/4) sekira pukul 23.00 WITA.
Oknum ASN tersebut diketahui bernama Muhammad Bambang (61), warga asal Jalan Perintis, Kelurahan Katobengke Kelurahan, Kecamatan Betaombari, Kota Baubau. Ia kedapatan membawa kartu nama Caleg DPRD Sultra dari Partai Demokrat Woon La Ola yang disatu sisinya juga ada nama Umar Arsal.
Menurut Umar, dirinya tidak kenal apalagi menyuruh oknum ASN yang di OTT itu untuk melakukan politik uang.
ADVERTISEMENT
Umar menjelaskan, kartu namanya sebagai Caleg Demokrat memang terpasang secara bergandengan dengan Caleg Demokrat, baik DPR tingkat 1 maupun 2 di seluruh Kabupaten/Kota se-Sultra.
"Muncul nama saya dalam OTT di Buton, yang ada kartu nama saya dan ada uang yang diamankan sekitar Rp 3 juta, ada rokok dan lain lain. Saya tegaskan, itu bukan saya yang menyuruh, saya haramkan yang namanya politik uang," jelas Umar.
Umar menduga, ada pihak yang sengaja menjatuhkan dirinya karena melihat elektabilitasnya yang tinggi untuk DPR RI Dapil Sultra.
"Hal itu adalah cara cara yang sangat kotor, masyarakat tau track record saya, alhamdulilah saya tidak pernah menggunakan politik uang selama dua periode jadi anggota DPR RI dsri Sultra, dan politik uang haram buat saya dan partai Demokrat," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga mendesak agar pihak terkait mengusut tuntas siapa orang dibalik oknum ASN yang menyebarkan uang dan kartu namanya di Buton Selatan. Jika ada Caleg dari kader Demokrat yang terbukti terlibat, kata Umar, ia tak segan segan melaporkan ke DPP Demokrat untuk memecat kader tersebut.
"Jika ternyata betul ada oknum kader yang melakukan politik uang, saya akan minta DPP memberi sanksi dan akan memproses hukum," katanya.
Ia juga menyangkan pernyataan Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Harry Goldenhardt di media soal OTT tersebut tanpa mengkonfirmasi dirinya.
"Disitu kan ada nama saya disebut, harus konfirmasi dulu ke saya dong. Saya sangat sayangkan bisa seperti," kesalnya.
Menurut Umar, keterangan Polda terksesan sepihak, apalagi momen politik seperti ini ada oknum oknum yang coba menjatuhkan.
ADVERTISEMENT
"Saya khawatir ada yang mencatut nama saya, dan ada orang menaruh uang di amplop beserta kartu nama saya, bisa saja seperti itu. Ini harus ditelusuri dan dicari kebenaranya," tandasnya.
---