Viral Aksi Emak-emak Tarik Bus Terjebak Jalan Rusak dan Berlumpur di Buton Utara

Konten Media Partner
15 Juli 2022 8:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangkapan layar video viral emak-emak menarik bus yang terjebak di jalan rusak dan berlumpur. Foto: Ist
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar video viral emak-emak menarik bus yang terjebak di jalan rusak dan berlumpur. Foto: Ist
ADVERTISEMENT
Sekelompok Emak-emak tengah menarik sebuah bus yang tengah terjebak di jalan berlumpur. Aksi tersebut lalu viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Diketahui lokasi terjebak bus di jalan berlumpur itu berada di ruas jalan Ronta-Maligano yang menghubungkan Kabupaten Buton Utara dan Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Terlihat tidak kurang dari 9 emak dan beberapa orang pria sedang memegang tali tambang yang dikaitkan di bus berwarna putih.
Dari balik video yang diterima kendarinesia, pada Jumat (15/07), terdengar salah satu dari mereka menyinggung pemerintah yang tak kunjung memperbaiki jalan rusak di Buton Utara tersebut.
Menurut dia rusaknya jalan tersebut bentuk kepemimpinan yang tidak berhasil membangun daerahnya.
"Ini salah satu bukti kepemimpinan yang tidak berhasil," ujar emak-emak berjilbab cokelat.
Lalu, dengan satu komando dari seorang pria para emak-emak berhasil menarik bus tersebut.
"Kasian ibu-ibu ini pada turun dari mobil yang kandas di jalan rusak ini. Mereka mau ke Kendari berbelanja selalu terhalang dengan jalan rusak ini," tulis akun Herkules.
ADVERTISEMENT
Ia juga mengkritik pemerintah Sultra agar bisa segera membenahi jalan rusak dan berlumpur itu.
"Saya harap kepada pemerintah Provinsi Gubernur Sultra Ali Mazi, anggota DPRD Provinsi perwakilan Buton Utara Salam Sahadia, Kepala Dinas PU Ibu Muniarti agar segera menyelesaikan anggaran perbaikan dan pengaspalan jalur provinsi Ronta-Maligano," ungkap dia.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi III DPRD Sultra, Abdul Salam Sahadia tak menampik kondisi jalan Ronta-Maligano tersebut. Ia mengatakan kondisi itu diperparah ketika hujan mengguyur.
"Jalan Ronta-Maligano itu memang sudah masuk pengerjaan tahun 2022. Mungkin kontraktornya masih belum bekerja karena hujan tapi itu sudah di lelang," ujar Salam.
Menurut dia jalan rusak sudah menjadi persoalan lama di Kabupaten Buton Utara. Ruas jalan rusak bervariasi. Bahkan jalan yang sudah dibangun tahun-tahun sebelumnya sudah mulai rusak.
ADVERTISEMENT
"Di sana struktur tanah hidup jadi butuh penanganan khusus," beber dia.
Ia berharap agar Pemprov Sultra bisa menganggarkan lebih besar lagi guna perbaikan jalan di Buton Utara. Sebab, anggaran berkisar Rp50 miliar setiap tahun dirasa masih kurang untuk membenahi jalan di sana.