Viral: Pelanggan Batalkan Pesanan Gara-gara Driver Jelek

Konten Media Partner
12 April 2019 19:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Citi Marketing Grab, Anov saat ditemui kendarinesia di kantor Grab Kendari, Jum'at (12/04). Foto: Mufti/kendarinesiaid
zoom-in-whitePerbesar
Citi Marketing Grab, Anov saat ditemui kendarinesia di kantor Grab Kendari, Jum'at (12/04). Foto: Mufti/kendarinesiaid
ADVERTISEMENT
Jika biasanya membatalkan sebuah orderan di aplikasi ojek online (ojol) dengan alasan yang jelas, namun kali ini seorang pelanggan membatalkan pesanananya dengan alasan yang kurang masuk akal.
ADVERTISEMENT
Seperti seorang pelanggan perempuan asal Kota Kendari, Sulawesi Tenggara yang membatalkan pesanannya hanya karena driver ojol tersebut yang menurutnya jelek, tengah viral di jagad dunia maya.
"Ada orang, da (dia) cancel grabnya karena...," kata seorang perempuan yang tengah memvideokan dua rekannya.
"Da (dia) jelek," kata rekannya dengan nada tertawa. "Ih jeleknya, oma-oma jelek sekali," tambahnya.
Melihat video yang sedang viral, salah seorang driver ojol Kendari, Iksan, menanggapi hal tersebut. Iksan mengaku saat menonton video tersebut, merasa lucu namun juga merasa kesal. 
"Beh parah juga itu perempuan bisanya da (dia) cancel cuma gara-gara orang jelek, nda tau da cantik bagaimana ini cewe," katanya sambil tertawa.
"Masalahnya bagaimana kira-kira kalau saya yang di posisinya itu driver, nda enaknya pa, (tidak enak). Masalahnya begitu toh Kalo ada pembatalan begitu, kita driver berpengaruh sekali sama orderan," jelas Iksan.
ADVERTISEMENT
Karena, Iksan melanjutkan, ini sangat menghambat, setelah penumpang membatalkan satu orderan, akan sulit mendapat orderan selanjutnya. Biasanya durasinya setelah 30 menit kemudian. 
Selain driver tersebut, Citi Marketing Grab, Anov pun menanggapi hal tersebut. "Kita juga gak tau tuh nadanya bercanda an atau gimana, terus kita kan gak punya kapasitas untuk ngehandle semua konsumen," kata Anov.
Driver Grab saat melintas di salah satu jalan di kendari, Foto: Dok. kendarinesiaid
Anov melanjutkan, mereka punya hak untuk milih driver mana yang akan dia tumpangi. Driver mana yang dia pilih service nya sebagai media transportasinya.
"Tapi diluar itu kan memang kita dibatasin sama norma nih. Gak etis aja untuk nyampein bahwa orang jelek, orang karena jelek kita dikritikin (sehingga) gak jadi pilihan untuk transportasi," ucapnya.
Hingga saat ini, Anov maupun Iksan belum mengetahui siapa driver grab tersebut.
ADVERTISEMENT
---
Mufti