Warga Sultra yang Berstatus ODP Tak Akan Dilakukan Rapid Test

Konten Media Partner
30 Maret 2020 18:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19, dr Rabiul Awal. Foto: Wiwid Abid Abadi/kendarinesia.
zoom-in-whitePerbesar
Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19, dr Rabiul Awal. Foto: Wiwid Abid Abadi/kendarinesia.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 2.400 alat Rapid Test telah tiba di Sulawesi Tenggara (Sultra). Sebagian besar alat tersebut sudah didistribusikan ke Kabupaten/Kota, dan mulai digunakan.
ADVERTISEMENT
Lalu siapa saja yang akan dilakukan tes Virus Corona menggunakan alat Rapid Test di Sultra? Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Sultra, La Ode Rabiul Awal atau karib disapa dr Wayonk menjelaskan, sasaran pertama Rapid Test akan dilakukan oleh orang yang berstatus Pasien dalam Pengawasan (PDP), dan tenaga kesehatan yang berisiko tinggi terpapar Virus Corona.
"Sasaran pertama Rapid Test itu adalah yang PDP kalau memang swabnya tidak ada, tapi kalau ada swab, di swab, itu standarnya. Yang kedua, Nakes (tenaga kesehatan) dengan risiko tinggi," jelas dr Wayonk, Senin (30/3).
Wayonk mengatakan, tidak semua tenaga kesehatan di rumah sakit harus diperiksa menggunakan Rapid Test. Beberapa tenaga kesehatan yang diperiksa adalah mereka yang bertugas di UGD, Pronline, penjaga ruang isolasi, petugas di radiologi, dan petugas laboratorium yang bertugas mengambil darah.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana dengan warga Sultra yang berstatus Orang dalam Pemantauan (ODP)? dr Wayonk mengatakan, orang dengan status ODP tak akan dilakukan pemeriksaan Rapid Test.
"Untuk ODP sementara ini kita tidak lakukan dulu. Karena kita lihat saja, data ODP (di Sultra), dari kurang lebih 2.649 warga masuk kategori ODP, yang selesai pemantauan itu sebanyak 1447 orang, sisanya 1202 sedang di pantau. 1447 orang yang selesai dalam pemantauan itu tidak ada perlakuan apa apa, dan karena mereka baik baik saja, lebih baik kita siapkan saja Rapid Test ini, jangan sampai ada eskalasi memburuk," jelasnya.
"Jadi kalau kita habiskan ini Rapid Test untuk mereka yang kita anggap secara klinis sehat walafiat, mungkin tidak perlu," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Wayonk bilang, dari 2.400 alat Rapid Test yang ada di Sultra, sekitar 826 alat sudah didistribusikan ke Kabupaten/Kota, namun hasilnya belum diketahui karena masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Gugus Tugas COVID-19 di Kabupaten/Kota.
"Untuk di RS Bahteramas sendiri, tadi pagi baru 30-an (tenaga kesehatan) yang dilakukan rapid. (Mereka yang dilakukan Rapid Test) itu adalah mereka yang diprediksi selama ini berisiko tinggi terpapar terhadap 3 yang positif maupun 1 PDP yang meninggal," pungkasnya.
๐™…๐™–๐™ฃ๐™œ๐™–๐™ฃ ๐™ก๐™ช๐™ฅ๐™– ๐™›๐™ค๐™ก๐™ก๐™ค๐™ฌ ๐™ ๐™š๐™ฃ๐™™๐™–๐™ง๐™ž๐™ฃ๐™š๐™จ๐™ž๐™– ๐™™๐™ž ๐™„๐™ฃ๐™จ๐™ฉ๐™–๐™œ๐™ง๐™–๐™ข @๐™ ๐™š๐™ฃ๐™™๐™–๐™ง๐™ž๐™ฃ๐™š๐™จ๐™ž๐™– ๐™™๐™–๐™ฃ ๐™ ๐™ก๐™ž๐™  ๐™ฉ๐™ค๐™ข๐™—๐™ค๐™ก '๐™„๐™†๐™๐™๐™„' ๐™ช๐™ฃ๐™ฉ๐™ช๐™  ๐™ง๐™–๐™œ๐™–๐™ข ๐™ž๐™ฃ๐™›๐™ค๐™ง๐™ข๐™–๐™จ๐™ž ๐™ข๐™š๐™ฃ๐™–๐™ง๐™ž๐™  ๐™ก๐™–๐™ž๐™ฃ๐™ฃ๐™ฎ๐™– ๐™ฎ๐™–๐™ฃ๐™œ ๐™ฉ๐™š๐™ง๐™Ÿ๐™–๐™™๐™ž ๐™™๐™ž ๐™Ž๐™ช๐™ก๐™–๐™ฌ๐™š๐™จ๐™ž ๐™๐™š๐™ฃ๐™œ๐™œ๐™–๐™ง๐™–.