Yuk, Lihat Cara Difabel di Kendari Mencoblos di Pemilu 2019

Konten Media Partner
20 Maret 2019 12:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Simulasi pemungutan surat suara yang dilakukan oleh KPU Kota Kendari untuk pemilih berkebutuhan khusus, Foto: Dok. KPU Kendari
zoom-in-whitePerbesar
Simulasi pemungutan surat suara yang dilakukan oleh KPU Kota Kendari untuk pemilih berkebutuhan khusus, Foto: Dok. KPU Kendari
ADVERTISEMENT
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kendari melaksanakan simulasi pemungutan dan perhitungan suara pada Pemilu 17 April 2019 mendatang di TPS 04, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Untuk pemilih difabel, KPU Kendari melakukan simulasi pencoblosan bagi pemilih tunanetra, tunarungu dan tunagrahita.
Ketua KPU Kota Kendari, Jumwal Saleh menjelaskan, berdasarkan hasil simulasi, pemilih difabel mempunyai kendalanya masing-masing sesuai keterbatasan yang dimiliki.
KPU, kata Jumwal, menyiapkan pendamping bagi pemilih difabel, yang telah diberi pelatihan khusus dan terverifikasi oleh KPU.
Untuk difabel tunanetra, sejak masuk kedalam Tempat Pemungutan Suara akan didampingi oleh pendamping dan menunjukan jenis-jenis surat suara.
"Tapi tergantung dari pemilih tunanetranya, apakah mau didampingi atau tidak. Kalau hasil simulasi tadi, mereka ingin memilih sendiri, pendamping hanya diminta menunjukan saja pilihanya," jelas Jumwal.
Sementara untuk pemilih tunarungu, kata Jumwal tak menuai kendala memunkinkan, pasalnya mereka sudah memahami jenis jenis surat suara. "Untuk tunarungu kan mereka bisa melihat dengan jelas, hanya tidak bisa berkomunikasi. Tapi kami tetap menyiapkan pendamping," katanya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk runa grahita, KPU Kendari melakukan simulasi kepada penderita cacat kaki yang harus menggunakan kursi roda.
"Jadi untuk tuna grahita, juga akan dilakukan pendampingan. Pendamping akan mendorong sampai ke bilik suara dan mengantarkannya ke kotak suara. Sama seperti tuna rungu, tuna grahita tak ada kendala," katanya.
Berdasarkan hasil simulasi, lanjut Jumwal, para pemilih difabel membutuhkan waktu antara 11 hingga 17 menit, mulai dari masuk ke bilik suara hingga memasukan surat suara ke kotak.
"Yang paling lama melakukan pencoblosan itu memang tunanetra," tutup Jumwal.
Untuk diketahui, jumlah Daftar Pemilih Tetap Kota Kendari sebanyak 188.224, yang terdiri 93.040 pemilih laki-laki dan 95.184 pemilih perempuan.
Sedangkan pemilih difabel tercatat ada 347 orang dengan rincian, tuna netra 84, tuna daksa 75, tuna rungu/wicara 83, tuna grahita 41 dan disabilitas lainnya 64 orang.
ADVERTISEMENT
---