Mimpi Manusia: Bagaimana dan Mengapa?

Kent Sebastian Ryelcius
Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya. Sedang belajar cara menjadi manusia.
Konten dari Pengguna
25 November 2021 20:47 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kent Sebastian Ryelcius tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Unsplash; Mengapa mimpi dapat terjadi?
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Unsplash; Mengapa mimpi dapat terjadi?
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apakah kalian pernah berpikir mengapa manusia bisa bermimpi? Mengapa kita tidak bisa mengingat mimpi? Apakah mimpi ada artinya? Sebenarnya Ilmu pengetahuan belum mampu menjelaskan secara lengkap tujuan dari bermimpi. Mungkin cara memproses emosi? mungkin memahami dunia? Pertanyaan yang lebih menarik adalah, proses apa yang terjadi, sehingga manusia bisa bermimpi saat tertidur? Nah, ternyata ilmu psikologi berusaha mempelajari hal ini, ditemukan bahwa tidur bukanlah proses pasif yang terjadi, secara otomatis ketika rangsang ke otak menurun, melainkan proses aktif bagian otak yang berkoordinasi satu sama lain.

Apa Itu Mimpi

Mimpi merupakan rangkaian sensasi, emosi, ide, atau gambaran yang secara tidak sengaja tercipta dalam pikiran seseorang selama tahap tidur tertentu. Mimpi meliputi hal-hal yang luar biasa intens, emosional, dan membingungkan. Para ilmuwan beranggapan bahwa hampir semua orang bermimpi setiap kali ketika tidur, entah teringat saat bangun atau tidak. Meskipun mimpi dinyatakan sangat penting untuk kesejahteraan mental, emosional, dan fisik.
ADVERTISEMENT
Menurut National Sleep Foundation, mimpi terjadi, sekitar empat hingga enam kali per malam, lantas mengapa kita tidak bisa ingat? karena kita melupakan lebih dari 95% mimpi kita. Menurut penelitian, sekitar 65% elemen mimpi dipengaruhi dengan pengalaman saat manusia terjaga.

Apakah mimpi dapat diartikan?

Pada awal 1900, Freud Dalam "The Interpretation of Dreams" menyatakan bahwa mimpi merupakan "Pemenuhan terselubung dari penegasan keinginan". Freud percaya bahwa mimpi merupakan manifestasi dari kecemasan dan keinginan mendalam seseorang.
Freud beranggapan bahwa mimpi dapat mencerminkan alam bawah sadar kita, di mana mimpi mewakili keinginan, pikiran, pemenuhan keinginan, dan motivasi seseorang. Akan tetapi, teori Freud dibantah, karena penelitian menemukan teori baru, yaitu rebound mimpi, di mana penegasan pikiran cenderung menghasilkan mimpi mengenai suatu hal.
ADVERTISEMENT

Bagaimana cara peneliti meneliti mimpi?

Observasi dapat dilakukan melalui pengamatan subjektif, dengan cara subjek mengingat mimpi saat bangun tidur, ataupun melalui alat medis (Magnetic Resonance Imaging) yang bertujuan untuk melacak mimpi seseorang secara real time.
Sebelum memahami bagaimana manusia bermimpi, perlu diketahui ada dua fase utama dalam tidur manusia, antara lain:
1. Tidur NREM
Bagian tidur yang ditandai dengan penurunan sensoris dari lingkungan dan penurunan intensitas otot.
2. Tidur REM
Saat tidur REM, otak sangat aktif sementara tubuh sangat rileks, bahkan lumpuh.

Mengapa mimpi dapat terjadi?

Perbedaan fase tidur memiliki tujuan yang berbeda satu sama lain. Mimpi tercipta di setiap titik dalam siklus tidur manusia, tetapi para ilmuwan menyebutkan mimpi paling jelas terlihat di fase REM. fase tidur REM (Rapid Eye Movement), keaktifan otak berada di titik tertinggi dan paling mirip saat keadaan terbangun. Fase ini ditandai dengan gerakan mata yang cepat (REM), peningkatan gerakan tubuh, dan pernafasan yang lebih cepat. Fase di mana mata terus menerus bergerak. Biasanya dimulai sekitar 90 menit setelah tertidur, dan dapat berlangsung satu jam menjelang akhir tidur.
ADVERTISEMENT
Beberapa orang memiliki gangguan tidur, di mana mereka secara fisik mewujudkan mimpi mereka selama tidur, disebut REM Behavior Disorder. Dapat membahayakan individu, ataupun pasangan tidur.
Panjang mimpi bervariasi, dari hitungan detik hingga puluhan menit. Rata-rata orang memiliki antara tiga sampai lima mimpi setiap malam, namun sebagian besar cepat dilupakan. Orang yang dapat mengingat mimpi, karena mereka dibangunkan saat dalam fase tidur REM.

Manusia juga dapat mengalami mimpi buruk, lantas apa penyebabnya?

Mimpi buruk cenderung disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, cemas, atau terkadang sebagai reaksi terhadap obat-obatan tertentu. Namun, jika sering mengalami mimpi buruk, itu mungkin menandakan seseorang mengalami gangguan tidur.
Adapun beberapa fungsi dari mimpi berdasarkan penelitian.
1. Mimpi memproses informasi
ADVERTISEMENT
2. Mimpi membantu memori
3. Mimpi memacu kreativitas
4. Mimpi merupakan refleksi hidup (terutama pada saat hari itu)
5. Memperkuat kenangan
6. Memproses emosi
7. Mengekspresikan keinginan mendalam
Sering kali kita ingin mengingat mimpi karena Bahagia dan asyik. Akan tetapi kita juga sering langsung lupa dan berusaha mengingat. Apakah yang bisa kita lakukan untuk mengingat mimpi?
Bagaimana cara mengingat mimpi
1. Mengatakan pada diri sendiri saat hendak tidur untuk mengingat mimpi. Jika itu pemikiran terakhir, kemungkinan saat terbangun mimpi akan diingat
2. Saat terbangun, cobalah untuk mengingat sebanyak mungkin serpihan mimpi tersebut. Usahakan fokus, karena gangguan sekecil apa pun, akan mengganggu susunan mimpi.
ADVERTISEMENT

Apa yang memengaruhi mimpi?

1. Kondisi Kesehatan
Salah satu pengaruh terbesar pada mimpi adalah seberapa banyak seseorang tidur. Kurang tidur dapat membuat otak lebih aktif ketika memasuki kondisi tidur fase REM. Sehingga, mimpi terlihat lebih jelas, dan kemungkinan akan mengingat mimpi tersebut. Tidur malam yang nyenyak akan mengurangi intensitas mimpi yang akan diingat.
2. Kegiatan sehari-hari
Sebuah studi, menyebutkan jika berolahraga di pagi hari bisa membantu seseorang tidur lebih cepat dan lebih nyenyak. Selain itu, stres dan kecemasan yang dibawa saat tidur, dapat memicu mimpi buruk dan mengganggu kualitas tidur.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa mimpi merupakan rangkaian kompleks yang secara tidak sengaja tercipta dalam pikiran saat seseorang tidur. Fase tidur REM berperan besar dalam menciptakan mimpi manusia, karena ada bagian otak yang menerjemahkan gelombang, sehingga menghasilkan mimpi. Mimpi manusia juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kesehatan dan pola hidup. Mimpi manusia bisa indah atau buruk, hal ini dipengaruhi oleh apa yang kita pikirkan sebelum tertidur. Penelitian tidak menunjukkan bahwa mimpi bisa melihat masa depan, akan tetapi penelitian menunjukkan bahwa mimpi memang bisa merepresentasikan pikiran mendalam seseorang.
ADVERTISEMENT
Menurut saya, mimpi merupakan karya dari otak manusia yang tercipta melalui berbagai rangkaian panjang. Mimpi dapat dikatakan sebagai refleksi dari kehidupan seseorang, entah sedih, senang, takut, ataupun marah. Saya sendiri percaya jika mimpi bukanlah sekadar angin lalu, melainkan sangat berhubungan dengan kehidupan saya. Namun, kepercayaan terhadap pengertian mimpi kembali lagi ke masing-masing individu.

Daftar Pustaka

ASA. (2016 , September 14). Dreams: What They Mean & Psychology Behind Them. Retrieved from America Sleep Association: https://www.sleepassociation.org/about-sleep/
ASA. (2020, July 13). Why Your Dreams Are Important. Retrieved from American Sleep Association: https://www.sleepassociation.org/blog-post/why-do-we-dream-and-what-do-dreams-mean/
Cherry, K. (2021, April 7). Why Do We Dream? Retrieved from VeryWell Mind: https://www.verywellmind.com/why-do-we-dream-top-dream-theories-2795931#dreams-reflect-your-life
Cline, J. (2019, June 30). How Do Brains Dream? Retrieved from Psychology Today: https://www.psychologytoday.com/us/blog/sleepless-in-america/201906/how-do-brains-dream
ADVERTISEMENT
Pietrangelo, A. (2020, July 2). Is It Possible to Sleep Without Dreaming? Retrieved from healthline: https://www.healthline.com/health/why-dont-i-dream
Roland, J. (2017, August 22). Why Do We Dream? Retrieved from healthline: https://www.healthline.com/health/why-do-we-dream