144 Warga Kepri Jalani Rapid Test, 10 Orang Reaktif Dikarantina

Konten Media Partner
1 April 2020 18:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi rapid test corona. Foto: Shutterstock.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rapid test corona. Foto: Shutterstock.
ADVERTISEMENT
Gugus Tugas percepatan penanganan corona virus (covid-19) Provinsi Kepri telah melakukan rapid test sebanyak 144 orang per 1 April 2020. Dari jumlah tersebut sebanyak 10 orang dinyatakan reaktif, sementara sisanya non reaktif covid-19.
ADVERTISEMENT
Lima diantaranya merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) di Tanjungpinang yang sempat kontak dengan pasien 02 positif corona. Lalu, tiga orang di Batam, dan masing-masing satu orang Pasien Dalam Pengawasan di Tanjungpinang dan Karimun.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana menjelaskan, orang-orang yang dinyatakan reaktif pada hasil rapid test akan dikarantina. Karena, meskipun tanpa gejala dan tegap bugar, namun besar kemungkinan virus itu ada didalam tubuh yang bersangkutan.
"Meskipun tanpa gejala tetap harus dikarantina, karena virus itu ada dalam tubuhnya," ujarnya, Rabu (1/4).
Dijelaskannya, rapid test tidak dapat memperlihatkan hasil jika tes dilakukan 1-8 hari masa kontak dengan orang yang positif atau mungkin berstatus sebagai PDP. Itu disebebakan kondisi antibodi manusia baru akan bekerja melawan virus pada hari ke-8.
ADVERTISEMENT
Dimana, perlawanan antibodi terhadap virus itu menunjukkan kondisi reaktif sehingga jika orang yang mengalami kontak dengan orang positif COVID-19 dalam masa inkubasi hari 1-8 sudah dapat dipastikan hasilnya negatif (non reaktif).
"Rapid test akan menunjukan keefektifannya jika masa inkubasi sudah memasuki hari ke-9, dan seterusnya selama masa inkubasi berakhir," ucapnya.
Kendati demikian, untuk memastikan kembali keakuratan rapid test ini, lanjut Tjetjep, bagi orang yang menunjukkan hasil non reaktif tetap harus dikarantina 14 hari.
"Kemudiam dilakukan uji test kedua pada hari ke 7-10 setelah pengujian rapid tes pertama," katanya.