2 Jam Diguyur Hujan Jalan Dekat Masjid Agung Batam Tergenang Air

Banjir yang menggenangi jalan di Batam. Foto : Zalfirega/kepripedia.com

Hujan deras disertai petir, yang mengguyur Kota Batam, pada Sabtu (26/10) membuat genangan air hingga setinggi lutut orang dewasa, di Jalan Brigjend Katamso, dekat Masjid Agung II Sultan Mahmud Riayat Syah.

Genangan tersebut diduga akibat imbas dari Proyek pembangunan Box Culvert di Tanjunguncang, Batu Aji.

Pantauan wartawan kepripedia di lapangan, meski hujan telah reda air setinggi 3 meter tersebut, masih menggenangi ruas jalan.

Sejumlah mobil truk, pick up dan mobil pribadi yang nekat menembus genangan harus ekstra hati-hati untuk sampai ketujuan, bahkan ada yang terhenti di tengah genangan air.

"Mobil saya mogok akibat melintas banjir ini, tiba-tiba mati saja mesinnya," kata Antoni supir mobil Lori BP 8365 ZE.

Hal yang sama juga disampaikan Agung pengendara motor roda dua ia nekat menerjang banjir, namun mengalami mati mesin ketika hendak melintas, sehingga terpaksa mendorong motor mereka agar bisa keluar dari kepungan air.

"Ini busi motor saya masuk air, harus dikeringkan terlebih dahulu ini," ucapnya.

Meskipun banyak yang nekat, mengarungi genangan air tersebut, tidak sedikit juga kendaraan yang memilih putar balik, karena kuatir melewati jalan tersebut.

"Ada banjir tak bisa lewat kita muter aja (saja) lagi, tinggi airnya," kata Riko pada kepripedia.

Sebelum adanya proyek tersebut, jalan diwilayah itu masih aman dilewati meski hujan deras. Proyek pemasangan saluran drainase Induk dari Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Batam tahun 2019, itu menggunakan anggaran sebesar Rp 2,8 miliar yang dikerjakan oleh PT Pulau Samosir Sakti Perkasa dengan lama pengerjaan 150 hari kalender.

"Proyek ini dilakukan untuk meminimalisir adanya banjir di jalan Brigjend Katamso," ucap Kepala Dinas Bina Marga Kota Batam, Yumasnur beberapa waktu lalu.

Sepeda motor salah satu pengendara mogok akibat melewati banjir. Foto : Zalfirega/kepripedia.com