2 Kali Didatangi Pengungsi Afghanistan, DPRD Batam Akui Tidak Punya Kapasitas

Konten Media Partner
23 Oktober 2021 11:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengungsi asal Afghanistan di Batam unjuk rasa di kantor DPRD Kota Batam, Kamis (21/10). Foto: Zalfirega/kepripedia.com.
zoom-in-whitePerbesar
Pengungsi asal Afghanistan di Batam unjuk rasa di kantor DPRD Kota Batam, Kamis (21/10). Foto: Zalfirega/kepripedia.com.
ADVERTISEMENT
Sudah dua kali pengungsi asal Afghanistan di Kota Batam mendatangi kantor DPRD Kota Batam. Unjuk rasa yang digelar 22 September lalu dan terakhir 21 Oktober itu masih dengan tujuan yang sama, yakni untuk dijembatani ke Imigrasi dan UNHCR.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua I DPRD Kota Batam, Kamaludin, menyebut jika DPRD Kota Batam tidak memiliki kapasitas dan wewenang terkait tuntutan para pengungsi Afghanistan itu.
"Namun ini hanya sisi kemanusiaan ya, kita berikan rekomendasi ke Imigrasi dan Dirjen agar dapat ditanggapi," kata Kamal pada kepripedia, Jumat (22/10).
Wakil Ketua I DPRD Kota Batam, Kamaludin. Foto: Zalfirega/kepripedia.com.
Politikus Nasdem itu menyarankan agar para pengungsi untuk dapat berkomunikasi langsung dengan pihak Imigrasi. Menurutnya hanya itu jalan satu-satunya untuk dapat menanggapi keluhan mereka.
"Jadi ini kita peduli dari sisi kemanusiaan, kita tidak bisa terlalu jauh membantu, karena bukan warga Batam meski domisili di Batam," ucap dia.
Pemerintah dan wakil rakyat, kata dia, peduli dengan nasib para warga asal Afghanistan yang mengungsi ini dengan statusnya yang masih terkatung-katung saat berada di Kota Batam.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya diberitakan, puluhan warga asal Afganistan kembali melakukan ujuk rasa di gedung DPRD Kota Batam, Kamis (21/10) sekitar pukul 10.30 WIB.
Dalam ujuk rasa kali ini terlihat anak-anak ikut dengan orang tuanya. Meski aksi mereka tak berjalan lama karena yang dituju sedang tak berada di tempat.
"Kita ke sini meminta penjelasan dari DPRD Batam yang pernah bilang akan bantu pertemukan kami mediasi dengan pihak Imigrasi dan UNCHER," ujar Ali, salah seorang pengunjuk rasa.