259 Nakes dan 2 RS di Kepri Masuk Reaktivasi Industri Pariwisata

Konten Media Partner
30 September 2021 17:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah Sakit Elisabet Batam, salah satu yang ikut serta dalam program Reaktivasi Pariwisata. Foto: Dok SehatQ
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Sakit Elisabet Batam, salah satu yang ikut serta dalam program Reaktivasi Pariwisata. Foto: Dok SehatQ
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah Jakarta dan Bali, program reaktivasi industri pariwisata dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, yang dicanangkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, meluas ke Sumatera termasuk di Kepulauan Riau dan Kalimantan.
ADVERTISEMENT
Program ini menjadi upaya pemulihan ekonomi nasional untuk membantu industri perhotelan di masa pandemi COVID-19, yaitu dengan menyiapkan akomodasi untuk tenaga kesehatan (Nakes) dan tenaga penunjang fasilitas kesehatan (Fakes) dalam penanganan COVID-19.
Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Buralimar, menyebutkan Kepri telah mendata tenaga kesehatan di Kepulauan Riau yang akan ikut dalam program ini.
Total tenaga medis dan tenaga penunjang ada 259 orang. Terbagi menjadi 2 Rumah Sakit yakni Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam berjumlah 164 orang nakes dan Rumah Sakit Santa Elisabeth Batam berjumlah 95 orang nakes
Untuk nakes yang diikutsertakan terdiri dari dokter, perawat, bidan, radiografer, analis, farmasi, gizi, petugas gas medik, supir ambulan, dan petugas pemulasaran jenazah.
"Kita ikuti arahan dari Kemenparekraf dan Pak Menteri. Upaya reaktivasi sektor pariwisata ini terus berjalan. Semua sangat tergantung pada keberhasilan penanganan COVID-19 di Indonesia. Untuk itu kolaborasi terus dilakukan dengan berbagai pihak," ungkap Buralimar.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskaskan, pelaksanaan program tersebut akan dilaksanakan melalui koordinasi dengan rumah sakit, hotel, kementerian/lembaga terkait, Pemerintah dan PIC dari tranportasi yang bertugas memperlancar segala proses pelaksanaan.
Program ini pun akan berjalan hingga akhir November 2021 mendatang
"Pelaksanaan reaktivasi industri pariwisata ini berupa penyediaan akomodasi dan fasilitas sarana pendukung lainnya. Termasuk makan, minum, laundry, dan sarana transportasi dari dan ke Rumah Sakit. Hingga akhir November 2021." tutupnya.