4 Hari Travel Bubble Dibuka, Seperti Apa Kunjungan Turis ke Kepri?

Konten Media Partner
27 Januari 2022 15:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisatawan Mancanegara saat berkunjung ke Kepulauan Riau sebelum masa pandemi. Foto: Ismail/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan Mancanegara saat berkunjung ke Kepulauan Riau sebelum masa pandemi. Foto: Ismail/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Empat hari telah berlalu dibuka Travel Bubble antara Singapura dan Indonesia di Batam-Bintan Kepulauan Riau untuk wisatawan.
ADVERTISEMENT
Lantas seperti apa kunjungan turis ke Kepulauan Riau?
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, Buralimar, hingga saat ini belum ada turis yang masuk sejak dibuka kran pintu wisatawan tersebut.
"Belum ada yang masuk (wisman). Saat ini kita masih tunggu petunjuk pelaksanaan dari pusat," ujar Buralimar, Kamis (27/1).
Ia menjelaskan, pihaknya masih menunggu mekanisme aturan dari pusat terkait arus kedatangan wisatawan yang masuk di travel bubble.
"Untuk proses di lapangan kita sudah matang. Seperti menerapkan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 20220 dari Satuan Tugas COVID-19 tentang protokol kesehatan," ucap dia.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga tengah menunggu surat bebas visa dari Kementerian Hukum dan HAM serta tindak lanjut pemerintah Singapura atas pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong pada Selasa, 25 Januari 2022 lalu.
ADVERTISEMENT
"Kita nunggu surat dari KemenkumHam tentang bebas visa," tambah dia lagi.
Meski telah dibuka, arus kedatangan wisatawan diperbolehkan namun dengan harus melalui syarat. Hal itu guna menekan penyebaran virus corona saat kran wisman tersebut dibuka.
"Prinsip boleh Travel Bubble sudah buka dan aturan teknisnya mudahan segera satu dua hari ini ke luar. Intinya bagai mana turis nyaman saat tiba di Kepri," kata Buralimar.
Dibukanya kunjungan wisman tersebut disambut baik oleh seorang warga Kepri, Lis Koto. Ia mengaku sudah dua tahun tidak bisa berkumpul bersama keluarga, mengingat suaminya adalah berkewarganegaraan Singapura.
"Sudah dua tahun tak boleh ada kunjungan karena pandemi. Kami tak pernah bertemu sekarang sudah mulai dibuka," ujar Lis.
Namun menurutnya, syarat yang harus yang harus dipenuhi bagi wisatawan untuk masuk ke tanah air atau sebaliknya agak memberatkan.
ADVERTISEMENT
"Itu kita lihat ada uang jaminan asuransi juga ya dalam surat edaran. Sangat berat. Kalau bisa kita minta tak ada pakai uang jaminan, tapi tetap mematuhi protokol kesehatan," harap dia.