7 Nakes di RSUD Muhammad Sani Karimun Terpapar Corona

Konten Media Partner
23 Juli 2021 19:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tenaga kesehatan. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tenaga kesehatan. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Sebanyak tujuh orang tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani Karimun, Kepulauan Riau, terpapar virus corona.
ADVERTISEMENT
Mereka terdiri dari 5 orang tenaga kesehatan yang bertugas pada bagian depo obat dan 2 orang di bagian apotek untuk rawat inap.
Hal ini tentu sejalan dengan peningkatan kasus baru yang relatif cukup tinggi dalam beberapa waktu belakangan. Bahkan dalam tiga hari terakhir kasus baru ditemukan mencapai 202 kasus sejak 21 Juli 2021 hingga hari ini, Jumat (23/7).
Bupati Karimun, Aunur Rafiq, mengatakan atas temuan kasus yang menjangkit para nakes tersebut, pemerintah langsung mengambil kebijakan agar tidak mengganggu layanan kepada masyarakat.
"Banyak tenaga medis kita yang terpapar. Khususnya para depo obat di RSUD ada 5 orang. Kemudian di ruangan atas untuk apotek rawat inap ada 2. Jadi 7 orang," ucap Rafiq (23/7).
ADVERTISEMENT
"Kami akan mengambil langkah untuk penambahan tenaga (kesehatan) dan membuka depot obat di RSUD sehingga pelayanan kesehatan akan semakin cepat," tambah dia.
Ia juga menjelaskan, sebelumnya akan melakukan penambahan terhadap tenaga pendamping apoteker mengingat layanan pengambilan obat masih sangat diperlukan hingga pada sore hari. Apalagi, terdapat para nakes yang terpapar COVID-19 sehingga keterbatasan tenaga kesehatan.
"Kemudian jika nanti ada penambahan bad atau ruangan khusus itu tenaga perawat dan sebagainya kita ambil sebagai tenaga honor tambahan," katanya.
Untuk itu, Rafiq sangat menganjurkan masyarakat agar senantiasa menggunakan masker berlapis mengingat eskalasi kasus COVID-19 hingga saat ini masih terus terjadi di Kabupaten Karimun.
"Karena kita lihat hari ini, tingkat penularannya sangat cepat. Kita tidak tahu walaupun hasil varian itu (Delta) belum ada, tapi kita belum berani meyakinkan bahwa itu tidak ada.
ADVERTISEMENT
"Kemudian tingkat kematian, satu hari dua, tiga. Maka dari itu perlu kebersamaan kita, perlu gandengan tangan kita semua," tutupnya.