news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

7 Tempat Usaha di Batam Diberi Peringatan karena Langgar Prokes

Konten Media Partner
17 Mei 2021 12:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas memberikan teguran kepada salah satu pelaku usaha di Kota Batam karena melanggar protokol kesehatan. Foto: Rega/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memberikan teguran kepada salah satu pelaku usaha di Kota Batam karena melanggar protokol kesehatan. Foto: Rega/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Satgas Penanganan COVID-19 Kota Batam melakukan pengawasan penerapan protokol kesehatan (prokes) terhadap sejumlah tempat usaha, Sabtu (16/5). Tujuh di antaranya diberikan peringatan (SP1) karena melanggar ketentuan prokes.
ADVERTISEMENT
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Batam Salim mengatakan, patroli pengawasan dilakukan di 11 tempat usaha. 3 tempat usaha hanya diberikan imbauan dan satu tempat usaha sudah mendapati Surat Peringatan (SP2).
“Patroli terakhir dilakukan malam minggu lalu. (Tapi) Malam hari raya juga,” kata Salim dalam pesan tertulis, Senin (17/5).
Dia menyebutkan bahwa pihaknya masih menemukan sejumlah tempat usaha yang tidak mematuhi protokol kesehatan di tengah lonjakan kasus COVID-19 yang cukup signifikan.
"Ini masih ada ditemukan tempat usaha, seperti kafe dan usaha lainya yang abai protkes," jelasnya.
Sementara tempat usaha yang melanggar protokol kesehatan ini didominasi oleh warung kopi (coffee shop). Rata-rata pengunjung tidak menjaga jarak atau cenderung berkerumun.
Hal ini jelas terlihat dibeberapa lokasi tempat usaha seperti Labers Coffee Mitra 2, Tore Japanese Eatery Coffee Batam Centre, Hakirin Caffee Mitra 2, Cheryl Coffee and Toast Mitra 2, Station Nagoya, Warung Aceh 99, Nagoya Food Court, dan POM Coffee Room Baloi.
ADVERTISEMENT
“POM Coffee yang sudah dua kali teguran,” tegasnya.
Salim mengimbau agar masyarakat dan pelaku usaha tetap patuh dan sadar dalam menerapkan protokol kesehatan selama beraktivitas.
“Jangan karena ada pengawasan saja, tetapi harus muncul kesadaran di dalam diri masing-masing. Sehingga upaya menekan jumlah pasien dapat berhasil,” pesannya.