Aktivitas Nelayan di Natuna Tak Terganggu Wabah Corona

Konten Media Partner
2 April 2020 11:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tipikal kapal tangkap ikan di Natuna. Foto: Dok Dedek Ardiansyah
zoom-in-whitePerbesar
Tipikal kapal tangkap ikan di Natuna. Foto: Dok Dedek Ardiansyah
ADVERTISEMENT
Di tengah mewabahnya Coronavirus Disease (COVID-19) hampir seluruh daerah di Indonesia, lantas tak membuat aktivitas tangkap ikan nelayan di Natuna, Kepulauan Riau Terganggu.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Natuna, Zakimin dalam keterangan yang dirilis oleh Humas Pemda kabupaten Natuna memastikan komoditas perikanan masih aman dan lancar. Kegiatan nelayan pun masih berjalan seperti biasanya.
"Kegiatan nelayan kita tidak ada potensi terjangkit virus corona, maka nelayan kita masih tetap melaut," ucap Zakimin.
Ia menjelaskan, kegiatan tanpak ikan yang dilakukan nelayan tidak melanggar protokol kesehatan sebagaimana yang diterapkan oleh badan kesehatan dunia (WHO) dan pemerintah.
Karena, saat melaut nelayan tidak berkerumun. Dalam satu kapal paling diisi oleh dua hingga tiga orang saja. Kegiatannya pun disebutkan bersifat soliter sehingga diyakini tidak berpotensi adanya penularan.
Meski begitu, ia menyebutkan pemerintah tetap menyampaikan imbauan mengenai aturan kesehatan seperti menjaga jarak, menjaga kebersihan dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
"Maka mereka dibiarkan terus melaut dan bahkan dianjurkan," tambahnya.
Zaki menyebutkan, wabah Covid-19 mungkin akan berdampak pada distribusi hasil laut. Ia menyatakan jika pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk membahas distribusi hasil tangkapan agar tetap berjalan dengan baik.
Terpisah, salah satu koordinator nelayan di Natuna, Dedek Ardiansyah menyebutkan hal yang sama. Kata dia, aktivitas tangkapan masih tetap berjalan seperti biasanya. Namun ia mengakui jika terkendala dalam ekspor menjual hasil tangkapan.
"Yang jadi masalah ekspor. Karena Malaysia tutup sama sekali, sedangkan Singapura terbatas, bisa tapi sedikit," ucapnya.
Dedek mengatakan, sementara ini para nelayan dan instansi terkait meminta bantuan Perum Perindo unit Natuna untuk membeli hasil tangkapan.