Analis Prediksi Pilgub Kepri 'Head to Head' Isdianto dan Soerya, Siapa Unggul ?

Konten Media Partner
12 Maret 2020 17:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Soerya Repationo (kiri) dan Isdianto (kanan). Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Soerya Repationo (kiri) dan Isdianto (kanan). Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Sejumlah pengamat memprediksi jika Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kepri 2020 akan menjadi ajang tarung politik 'head to head' antara Isdianto dan Soerya Respationo.
ADVERTISEMENT
Prediksi ini diantaranya datang dari analis politik, Ratna Dwi Hapsari. Menurut pengamatannya, saat ini dalam perpolitikan dan kontes demokrasi semua kemungkinan bisa saja terjadi. Meskipun di Pilkada Kepri 2020 ini masih ada nama Ismeth Abdullah yang juga sering disebut-sebut akan maju.
Sebelumnya, kabar 'pecah kongsi' politik Plt Gubernur Kepri, Isdianto dan Ketua DPD PDI-P Kepri, Soerya Respationo menjadi acuan para pengamat untuk melihat lebih dekat menjelang masa-masa pengusungan calon di Pilgub Kepri.
"Dari parpol-parpol yang ada, dari sisi figur dan kekuatan basis sudah jelas Pilgub Kepri adalah pertarungan Isdianto dan Soerya. Sejauh ini, Ismeth belum masuk hitungan," ungkapnya.
Saat ditanya mengenai peluang untuk unggul jika benar hanya Isdianto dan Soerya, Ratna mengaku masih menunggu hasil survey elektabilitas dan kredibelitas yang akurat dan tidak tendensius untuk lebih terbuka.
ADVERTISEMENT
Namun menurutnya, dari isu-isu yang ada jika Soerya menggandeng Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul sebagai wakil maka belum tentu memperoleh hasil yang maksimal.
"Syahrul elektabilitasnya masih kecil. Tentu pertimbangan juga bagi Soerya," sebutnya.
Sementara Isdianto yang digadang-gadang bergandeng dengan istri Wali Kota Batam, Marlin Agustina menurutnya ada peluang dari segi basis massa. Ditambah ada Muhammad Rudi yang dikatakannya bisa ikut mendongkrak elektabilitas istrinya.
Ratna juga menyebutkan, jika dalam kondisi politik ini bakal calon harus jeli memilih wakilnya. Menurutnya, besarnya nama partai tidak menjamin hasil di Pilkada nanti.
"Meski pak Soerya beberapa kali hasil surveynya bagus, tapi jika salah menentukan wakil bisa ikut menggerus elektabilitasnya juga nanti," kata dia.
Meski begitu, Ratna belum berani menyampaikan pengamatannya secara detil mengenai situasi politik di Kepri ini. Dengan rentang waktu sekitar tiga bulan menjelang pendaftaran pasangan calon ke KPU, konstalasi politik masih mungkin untuk berubah.
ADVERTISEMENT
"Masih ada 3 bulan. Peta politik bisa saja berubah," tutupnya.