Ansar: Pertumbuhan Ekonomi TW-II 2020 Kepri Paling Buruk Sepanjang 18 Tahun

Konten Media Partner
12 Oktober 2020 15:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Gubernur dan wakil Gubernur Kepri, Ansar-Marlin. Foto: Ismail/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Calon Gubernur dan wakil Gubernur Kepri, Ansar-Marlin. Foto: Ismail/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Calon Gubernur nomor urut 3, Ansar Ahmad, menyatakan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan II (TW-II) 2020 merupakan yang terburuk sepanjang sejarah 18 tahun berdirinya provinsi.
ADVERTISEMENT
Betapa tidak, berdasarkan data BPS Kepri pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau TW-II  2020 mengalami kontraksi minus 6,66 persen. Kondisi ini sedikit lebih buruk dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang -5,32 persen.
Disisi lain jumlah penduduk miskin per Maret 2020 mencapai 131.966 atau 5,92 persen, bertambah sebanyak 4.208 orang dibandingkan data September 2019 sebesar 127.758 orang atau 5,80 persen.
"Kemiskinan ini berpotensi bertambah seiring dengan banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat PHK sebagai ekses dari pandemi COVID-19," ungkapnya dalam pidato penyampaian visi misi Cagub/Cawagub di Kantor DPRD Kepri, Senin (12/10).
Padahal, lanjut Ansar, pada zaman kesultanan Riau Lingga, Kepulauan Riau menjadi pusat pemerintahan, pusat pengetahuan, perdagangan dan pusat peradaban Melayu. Kemudian pada awal kemerdekaan hingga tahun 1960-an, Kepulauan Riau adalah daerah yang makmur, masa itu dikenang dengan “zaman dolar”. Dua masa tersebut adalah bukti sejarah yang menunjukkan bahwa Kepulauan Riau pernah maju dengan kehidupan masyarakat yang makmur.
ADVERTISEMENT
"Tentunya kita semua, masyarakat Provinsi Kepulauan Riau ingin merasakan kembali masa keemasan itu untuk dikehidupan mendatang," ujarnya.
Oleh karena itu, mantan Anggota DPR RI dapil Kepri ini mengutarakan, jika paslon, Ansar Ahmad-Marlin Agustina,  terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri 2020-2024, maka pihaknya mengusung visi 'Terwujudnya Kepulauan Riau yang Makmur, Berdaya Saing dan Berbudaya Makmur'.
Dari visi tersebut dapat diartikan terciptanya kehidupan  masyarakat Kepulauan Riau yang layak, sehat dan sejahtera. Berdaya Saing adalah terwujudnya masyarakat, birokrasi pemerintahan dan dunia usaha yang mampu bersaing dan unggul di tingkat regional dan internasional.
"Berbudaya yaitu terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan, kegiatan pembangunan dan aktivitas masyarakat Kepulauan Riau yang berpegang pada nilai-nilai agama, budaya Melayu dan budaya Nusantara," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, lanjut Ansar, untuk mewujudkan visi tersebut, pihaknya juga telah menyusun 5 misi utama. Diantaranya, percepatan peningkatan pertumbuhan ekonomi berbasis maritim dan keunggulan wilayah untuk peningkatan kemakmuran masyarakat. Kemudian, mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas, sehat dan berdaya saing dengan berbasiskan iman dan taqwa.
Melaksanakan tata kelola pemerintahan yang bersih, terbuka, berorientasi pelayanan dan berwawasan lingkungan. Lalu, mengembangkan dan melestarikan budaya Melayu dan budaya nasional dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
"Dan, mempercepat pemerataan pembangunan infrastruktur antar pulau guna pengintegrasian dan percepatan pembangunan kawasan pesisir," imbuh politisi Golkar itu.