Bakamla RI Jemput Nelayan Indonesia yang Ditahan Maritim Malaysia

Konten Media Partner
26 April 2021 21:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI turun langsung menjemput dua nelayan Indonesia yang sempat ditahan otoritas Maritim Negara Malaysia, Senin (26/4). Foto: Zalfirega / kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI turun langsung menjemput dua nelayan Indonesia yang sempat ditahan otoritas Maritim Negara Malaysia, Senin (26/4). Foto: Zalfirega / kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI turun langsung menjemput dua nelayan Indonesia yang sempat ditahan otoritas Maritim Negara Malaysia, Senin (26/4). Adalah Gusti Riandi (25) dan Abdulrahman (35) nelayan asal Kota Batam, Kepulauan Riau.
ADVERTISEMENT
Dua nelayan tersebut, sebelumnya ditahan petugas Malaysia karena masuk wilayah Malaysia tanpa izin prosedur ketika hendak menangkap ikan pada Sabtu (10/4) lalu.
Kepala Bakamla Laksamana Muda (Laksda) Hadi Pranoto, menjelaskan bahwa dua nelayan tersebut dilepaskan kembali karena berbagai aspek pertimbangan.
"Mereka (dua nelayan asal Batam) melanggar masuk ke wilayah perairan Malaysia dan ditahan, kemudian mereka dilepas kembali ke Indonesia karena berbagai aspek pertimbangan," ujarnya saat berada langsung di onboard KN Bintang Laut 401 Bakamla RI di perairan Malaysia.
Ditahan selama 13 hari di negara jiran, petugas Malaysia mengamankan barang bukti beruka satu unit kapal cepat (Boat Pancung) yang dilengkapi dengan sejumlah alat penangkap ikan.
Lantaran tidak terbukti membawa barang selundupan, dan belum melakukan penangkapan ikan, keduanya mendapatkan toleransi dari Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM).
ADVERTISEMENT
"Mereka murni nelayan tradisional Indonesia wilayah Batam. Tidak ditemukan barang penyelundupan apapun seperti narkoba," ucap Hadi.
Atas kejadian itu, Hadi berpesan kepada seluruh nelayan agar belajar ilmu kelautan serta batas negara sehingga tidak kembali melanggar wilayah perbatasan.
Pemulangan dua nelayan tersebut, lanjut Hadi, bukan hal baru antara dua negara, bahkan sudah kerap nelayan Indonesia yang tidak mengetahui aturan dalam mencari ikan sehingga menerobos batas perairan ke wilayah Malaysia.
"Inilah yang tidak tahu mana batas yang bisa untuk cari ikan, yang tidak melanggar
batas-batas negara. Dua tahun ini ada dua kali nelayan yang masuk ke perairan Malaysia sehingga akhirnya dipulangkan," ucapnya.
Kendati demikian, ia menyebut bahwa hikmat dengan penjemputan nelayan tersebut membuat hubungan bilateral akan lebih erat lagi untuk ke depan.
ADVERTISEMENT
"Kita punya hubungan yang cukup erat dengan Maritim Malaysia membuat kerja sama dalam kekuatan maritim, hingga patroli bersama. Sehingga apapun masalah di wilayah perbatasan lebih banyak selesai secara koordinasi," jelasnya